Tampilkan di aplikasi

Buku Nuansa Cendekia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Memimpin Melayani

Pandangan Sosial Politik

1 Pembaca
Rp 59.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 177.000 13%
Rp 51.133 /orang
Rp 153.400

5 Pembaca
Rp 295.000 20%
Rp 47.200 /orang
Rp 236.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini hadir pada saat yang pas karena saat ini bisa dikatakan bahwa urusan ide pemikiran dari para tokoh politik, terutama kaum perempuan bisa dianggap kurang banyak. Iklim kebebasan berpikir dan berpendapat sudah semestinya direspons dengan aksi positif, yaitu memperbanyak publikasi pemikiran. Dengan demikian kita bisa memiliki banyak kekayaan ilmu dari kehidupan orang-orang penting negeri ini. Khofifah, dengan rutinitasnya mempublikasikan gagasan-gagasannya telah membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar tokoh publik yang hanya bisa tampil melalui lisan. Selain karena alasan untuk memperkaya khazanah pemikiran dari tokoh-tokoh perempuan, buku ini kami terbitkan juga sebagai bentuk apresiasi nilai lebih dari Khofifah Indar Parawansa yang memang sudah sepatutnya diberikan tempat.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Khofifah Indar Parawansa
Editor: Endang Wahyuni / Riadi Ngasiran

Penerbit: Nuansa Cendekia
ISBN: 9786023502516
Terbit: Juni 2015 , 344 Halaman










Ikhtisar

Buku ini hadir pada saat yang pas karena saat ini bisa dikatakan bahwa urusan ide pemikiran dari para tokoh politik, terutama kaum perempuan bisa dianggap kurang banyak. Iklim kebebasan berpikir dan berpendapat sudah semestinya direspons dengan aksi positif, yaitu memperbanyak publikasi pemikiran. Dengan demikian kita bisa memiliki banyak kekayaan ilmu dari kehidupan orang-orang penting negeri ini. Khofifah, dengan rutinitasnya mempublikasikan gagasan-gagasannya telah membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar tokoh publik yang hanya bisa tampil melalui lisan. Selain karena alasan untuk memperkaya khazanah pemikiran dari tokoh-tokoh perempuan, buku ini kami terbitkan juga sebagai bentuk apresiasi nilai lebih dari Khofifah Indar Parawansa yang memang sudah sepatutnya diberikan tempat.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar Penerbit
Pemimpin merupakan amanah. Itu merupakan pilar dasar pemikiran sang penulis buku ini. Khofifah Indar Parawansa, seorang perempuan yang tergolong langka di Indonesia.

Ia seorang aktivis sejak muda. Perjalanan panjangnya sebagai aktivits politik ia menjelma menjadi aktor gerakan perempuan nasional yang matang oleh pengalaman. Ia bukan sekadar aktivis politik murni, melainkan juga tampil sebagai seorang figur muslimah yang intelektualitasnya teruji, penuh dedikasi dan antusias dalam urusan kemasyarakatan, dan sosoknya tampil dengan penuh karakter sebagai seorang pemimpin yang patut mendapat tempat di negeri ini.

Dengan meletakkan sosok Khofifah seperti itu, maka tidak berlebihan kiranya buku ini hadir secara khusus, di samping beberapa buku lain yang kami terbitkan. Setelah buku Islam, NU dan Keindonesiaan terbit dan menjadi bukti dirinya sangat perhatian terhadap pemikiran keagamaan, kali ini Khofifah tampil mengusung gagasan lain.

Ada empat pemikiran Khofifah dalam buku ini yang memuat serangkaian gagasan-gagasan politik, sosial, pemerintah, globalisasi, generasi muda, perempuan, dan kemanusiaan.

Bagian pertama bicara “Lingkungan Hidup dan Global Warming”. Bagian kedua menyoroti isu kemanusiaan terkait masalah “Buruh Migran dan Human Trafficking”. Bagian ketiga merespons isu kontemporer yang menjadi problem generasi, yaitu “Narkoba, Pornografi dan Ancaman Global”. Bagian keempat mengangkat persoalan “Kepemimpinan dan Birokrasi” sebagai kritik atas model kepemimpinan para birokrat yang masih menjadi persoalan utama di negeri ini.

Keempat bagian tersebut disusun seperti yang Anda lihat sekarang ini sebagai cara untuk memudahkan penyuntingan buku.

Jika Islam, NU dan Keindonesiaan terbit beriringan dengan buku ini—dan kita belum mendapatkan ide-ide Khofifah yang lain— tidak lama lagi akan menyusul buku karya Khofifah selanjutnya yang akan berbicara tentang emansipasi kaum perempuan, dan bicara masalah politik nasional.

Buku ini hadir pada saat yang pas karena saat ini bisa dikatakan bahwa urusan ide pemikiran dari para tokoh politik, terutama kaum perempuan bisa dianggap kurang banyak. Iklim kebebasan berpikir dan berpendapat sudah semestinya direspons dengan aksi positif, yaitu memperbanyak publikasi pemikiran. Dengan demikian kita bisa memiliki banyak kekayaan ilmu dari kehidupan orang-orang penting negeri ini. Khofifah, dengan rutinitasnya mempublikasikan gagasan-gagasannya telah membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar tokoh publik yang hanya bisa tampil melalui lisan.

Selain karena alasan untuk memperkaya khazanah pemikiran dari tokoh-tokoh perempuan, buku ini kami terbitkan juga sebagai bentuk apresiasi nilai lebih dari Khofifah Indar Parawansa yang memang sudah sepatutnya diberikan tempat. Selamat membaca.

Faiz Manshur

Daftar Isi

Sampul
Kata mereka
Pengantar Penerbit
Daftar Isi
Bagian I Lingkungan Hidup & Global Warming
     Kecil Menanam,  Dewasa Memanen
     Karena Perempuan,  Alam Lestari
     Memperhatikan Manajemen Krisis
     Global Warming dan Mentalitas Kita
     Banjir Lagi,  Bencana Lagi
     Hijrah Menuju  Penataan Lingkungan
     Keibuan dan  Kelestarian Alam
     Memuliakan Alam
     Pengelolaan  Lingkungan
     Bila Alam Bicara
     Ayat-ayat Peringatan
     Global Warming  dan Pesan Soros
     Musibah, ‘Ashabiyyah
     Bendera Keikhlasan
     Jihad di  Tengah Musibah
     Bumi Lestari,  Alam Berseri
Bagian II Buruh Migran, Human Trafficking
     Cerita Ceriyati
     Eliminasi  Perbudakan Modern
     Buruh Migran, ‘Merdeka’ Menahan Aniaya
     Ironi Pahlawan Devisi
     Tertimbun Derita  di Kampung Orang
     Melawan  Perdagangan Manusia
     Antara TKW dan GKD
     Ketika Perempuan  Selalu Disepelekan
     Masalah TKI dan Perlindungan Hukum
     Manohara, Cici,
     Derita Sumiati,  Derita Kita Juga
     Penyiksaan TKI
     Peta Human Trafficking
     TKI di Kolong Jembatan
     Tragedi Ruyati
     Buruh Migran  dan Fatwa MUI
     TKI juga Warga Negara
Bagian III Narkoba, Pornografi, Ancaman Budaya Global
     Pahlawan dan Narkoba
     Dari Pornografi ke Aborsi
     Serbuan Informasi Global
     Narkotika dan Dunia Seleb
     Kepungan Fenomena Budaya Global
     Sinetron, “Sinetron”
     Ghibah, Gosip,  Dunia Maya
     Menimbang Facebook
     Moralitas Idola
     Pendidikan Seks  Lebih Dini
     Ketika Kepekaan  Sosial Berkurang
     Edukasi Seks  untuk Anak
     Tom & Jerry dan Aborsi
     Racun Tikus dan  Pecahan Kaca
     Layar Penggoda
     LG, Eye of Horus, Dajjal
     Euforia Aborsi
     Corby, Narco-Terorism
     Kondom dan  Orkestrasi Pembangunan
     Narkoba, Ancaman  Bonus Demografi
Bagian IV Kepemimpinan, Pelayanan, Birokrasi
     Mentalitas dan Inkonsistensi
     “Harpitnas”  Mengabaikan Pelayanan
     Pelayan Masyarakat
     Tongkat Estafet, Kebangkitan  Nasional Kedua
     Mesin Birokrasi
     Pelayanan dan  Pengawasan
     Memimpin = Melayani
     Reformasi Birokrasi, Kenapa Takut?
     Optimisme,  Menghadapi Hambatan
     Membaca Utang  Luar Negeri
     Menjaga Harta Negara
     Integrasi dan Otonomi
     Gus Dur vs SBY
     Aspirasi atau  Bagi-bagi Duit
     Refleksi Hijrah
     Warning Tokoh  Lintas Agama
     Miskin Keteladanan
     Kepemimpinan Amanah
     Reshuffle, Perubahan  dan Perbaikan
     Aksi Premanisme
     Kepemimpinan dan  Kecerdasan Sosial
     Di Tengah  Krisis Keteladanan
     Citra Diri Pemimpin
     Khadijah dan ‘Aisyah, Kisah Sayyid Abbas al-Maliki
     Krisis Keteladanan
Tentang Penulis & Penyunting