Tampilkan di aplikasi

Ikan cupang, kecil tapi mendunia

Majalah Nusatic - Edisi 06/2019
20 Maret 2019

Majalah Nusatic - Edisi 06/2019

Indonesian Halfmoon Betta

Nusatic
Betta fish atau yang kita kenal sebagai ikan cupang merupakan jenis ikan yang sangat melekat dengan masyarakat Indonesia, bahkan dapat dikatakan menjadi bagian dari kultur budaya beberapa kelompok masyarakat Indonesia. Adu cupang atau adu ikan laga, seperti halnya seperti sabung ayam, menjadi bahagian kehidupan sehari-hari. Misalnya saja cupang bagan, dari Bagan Siapi-api merupakan salah satu cupang adu yang terkenal asal Indonesia.

Kini walaupun kebiasaan mengadu cupang masih dapat kita temui di beberapa kelompok masyarakat Indonesia namun beberapa tahun belakangan ini kita mulai dikenalkan dengan ikan cupang hias yang mana keindahan dan keelokannya yang dinikmati. Alam Indonesia merupakan salah satu sumber asli keberadaan ikan cupang, penyebaran nya dari aceh-sumatera, kalimantan dan sebagian pulau jawa.

Jenis cupang alam seperti betta rubra, betta api api, betta burdigala merupakan beberapa cupang alam asal sumatra. betta patotti, betta unimaculata, betta mandor, betta ocelata, betta chanoides, betta albimarginata berasal dari kalimantan. Sedangkan betta picta dan betta pugnax ditemukan di pulau jawa. Selain kelompok ikan cupang alam tersebut, di Indonesia juga ditemukan kelompok betta splendens yang kemudian dikembangkan dan sekarang kita kenal sebagai cupang hias.

Ikan cupang merupakan ikan yang luar biasa, walaupun kecil, ikan ini merupakan satu-satunya ikan yang sampai saat ini tercatat memiliki organisasi tingkat dunia. Organisasi ini berfungsi dalam mewadahi dan memfasilitasi seluruh aktifitas pencinta cupang di seluruh dunia. INTERNATIONAL BETTA CONGRESS, atau disingkat IBC, organisasi yang dibentuk pada tahun 1969, diprakarsai oleh Dr. Gene Lucas, berkedudukan di Amerika Serikat.
Majalah Nusatic di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI