Tersisa dua setengah bulan berjalan di penghujung 2020 ini, penjualan mobil diharapkan dapat terus melejit. Seberapa bagus peluang di sesi injury time tahun ini, tentunya optimis bisa terus membaik. Berdasarkan indikator yang diklaim mulai pulih. Seperti diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, bahwa pada kuartal III perekonomian Indonesia mulai pulih.
Pasalnya dana yang digelontorkan untuk belanja dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), diklaim mulai dirasakan efeknya. “Sudah mulai pulih dan akan semakin kuat di kuartal IV,” papar Menkeu, dalam sebuah diskusi virtual (12/10). Walau begitu, Menkeu tak menampik bahwa pada kuartal III tahun ini, pertumbuhan ekonomi diproyeksi masih di rentang negatif. Namun beliau memprediksi adanya perbaikan pascakuartal II yang mengalami kontraksi 5,32%.
Proyeksi ini sejalan dengan lembaga keuangan internasional lainnya seperti Dana Moneter Internasional (IMF) yang memperkirakan pada 2020, ekonomi Indonesia tumbuh negatif 0,3%. Kemudian, Bank Dunia memproyeksi kontraksi 2 hingga 1,6%, dan Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan kontraksi 1%.
“Secara overall Indonesia akan berusaha, keseluruhan tahun ini kita tidak terlalu jauh dari kondisi negatif yang terjadi di hampir semua negara. Negara sekitar kita negatif lebih dalam, mungkin kecuali Vietnam,” sambung Sri Mulyani. Semoga saja prediksi membaiknya ekonomi membawa dampak signifikan terhadap penjualan kendaraan. Sayangnya masih ada ganjalan yakni soal wacana penghapusan pajak kendaraan, mengingat sudah terlanjur digaungkan, dan berdampak pada penundaan pembelian.
