Holden Torana menjadi salah satu mobil Holden yang eksis di tahun 1970-an hingga 1980-an. Bentuknya yang kompak, termasuk mobil yang paling mungil di antara spesies Holden lain di Indonesia. Bahkan Holden Torana sempat dijadikan armada taksi oleh perusahaan Blue Bird kala itu. Kini spesiesnya makin langka di jalanan, selain termakan usia, sebagian ada yang diboyong ke negeri asalnya kembali, Australia.
Beruntung, Indra Kharisma pemilik bengkel Garasi 941 masih merawatnya dengan baik. Olehnya, Holden mungil ini dibangun ulang dengan konsep restomod. Alias restorasi dan modifikasi. Bodi dibangun, dicat dengan rapi, bahkan bumper serta rumah lampu didapatnya dalam kondisi New Old Stok (NOS). “Untuk kabin, nuansa Australia yang orisinal tetap dipertahankan, namun dikombinasi dengan beberapa aksesori tambahan untuk kenyamanan harian,” jelas Indra Growong, panggilan akrabnya.
Ia menambahkan konsol tengah, serta head unit monitor yang terhubung dengan kamera mundur. “Dibikin nyaman untuk dipakai istri dan anak-anak,” kekeh pentolan komunitas Holden Indonesia ini. Bicara kenyamanan, ia juga membenamkan dapur pacu dan kaki kaki dari mobil lain. “Gue kawinkan dengan mesin BMW E36 termasuk bagian kaki-kaki, supaya lebih nyaman, dan handling-nya nurut banget,” terang pemilik Garasi 941 yang berlokasi di Sentra Otomotif Pasar Segar Cinere, Depok ini.
“Soal top speed dan tenaga, mesin BMW 323i 2.500 cc kurang lebih sama, tapi karena mesin BMW sudah injeksi, kalau ada apa-apa tinggal scan aja,” kekehnya. Penampilan Torana ini makin ekstravagan lantaran aplikasi Pelek Boyd Coddington Billet berukuran 17x8 inci. Termasuk salah satu pelek yang langka ditemui, apalagi pelek ini punya offset 38 yang lebih bersahabat di mobilmobil Jepang, “Kebanyakan yang masuk Indonesia, offsetnya 0,” terang Indra. Untuk liputan video Holden Torana LH ini bisa tonton di kanal Youtube-nya Otojadul juga ya.
