Dua seri penutup paruh musim pertama di Inggris dan Hongaria, Max Verstappen selalu saja bernasib sial. Ini membuat puncak klasemen yang sudah ia buka dengan selisih lebar dari Lewis Hamilton (Mercedes AMG Petronas) terasa sia-sia. Pembalap Red Bull Racing Honda itu harus menghentikan tren kemenangan dan membuatnya harus berusaha sangat keras pada awal paruh musim kedua di Belgia akhir pekan ini (27-29/8). Balapan di sirkuit Spa-Francorchamps, Verstappen tidak memiliki kiprah yang bagus.
Pencapaian terbaiknya hanya finish di podium ketiga pada 2018. “Kami akan menemui tantangan besar pada tiga ronde awal paruh musim kedua. Sirkuit yang bukan favorit untuk kami meski saya tidak sabar untuk balapan di Belanda (sirkuit Zandvoort) untuk pertama kalinya,” tutur Verstappen. Pembalap bernomor 33 ini memang tidak sabar untuk di Zandvoort dan berharap ada bekal baik secara emosional. Karena setelah itu akan menuju sirkuit Monza untuk F1 Italia yang tidak pernah ramah bagi Verstappen karena ia selalu sulit podium di sana.
Kala tiga ronde awal paruh kedua ini jadi momok bagi Verstappen, tapi bisa jadi kesempatan Hamilton memperlebar jarak. “Tapi kami tidak bisa tenang begitu saja karena Verstappen selalu kuat di sirkuit yang notabene selalu kami menangkan. Ada saja kejutan yang tidak terduga di setiap seri musim ini,” kata pemilik tujuh gelar juara dunia F1 itu.
