Memilih sepeda motor tipe sport itu memang masalah selera. Ada yang sukanya pakai baju alias full fairing, ada juga yang demen motor nggak pakai baju atau naked. Bila ditelisik lebih dalam, saat ini hampir semua motor naked bike yang dijual di Indonesia memiliki varian yang ‘berbaju’. Nggak percaya? Coba tengok pabrikan berlogo garpu tala. Ada Yamaha YZF-R25 berfairing bersanding dengan Yamaha MT-25 yang tanpa baju. Dari pihak geng ijo lebih banyak lagi, bisa dibilang masing-masing gen Ninja punya turunan gen Z series. Pabrikan sayap mengepak juga enggak mau kalah di segmen big bike ada Honda CBR 650F bersanding dengan Honda CB 650F.
Nah, yang jadi pertanyaan, apakah benar naked bike itu hanya sekadar motor full fairing yang dilepas bajunya jadi naked bike? Ternyata hal tersebut salah! Naked bike itu lebih Bukan Sekadar Lepas Baju Naked Bike dari sekedar motor sport full fairing yang lepas baju. Biar nggak asal cuap, mari kita tanya langsung ke pabrikan motor. “Naked bike itu hadir sebagai pelengkap pilihan. Jadi pasti ada yang berbeda, meskipun basis mesin sama,” tukas Michael Chandra Thanadi, Dept. Head, Sales and Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia.
Hal yang sama juga diamini Muhammad Abidin, General Manager Aftersales & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufucturing. “Contohnya salah satu produk kita, Yamaha Xabre. Itu meskipun basic mesinnya Yamaha YZF-R15 tetapi punya distribusi bobot 50% depan dan 50% buritan. Sehingga lebih nyaman dan nikmat dikendarai,” yakin pria yang akrab disapa Abidin ini. Selain itu karakter tenaga juga berbeda, dan biasanya disetting lebih smooth dalam penyalurannya. “Itu penting, karena posisi setang lebih melebar dibandingkan sport full fairing, otomatis ketika nyemplak, tenaga mesin seakan ditumpu pada lengan. Paling terasa ketika macet, pegel! Beda kalau nyemplak motor sport fairing yang lebih merunduk,” ujar Dairy Tumanggor pengguna Kawasaki Z250 lansiran 2015.
