Bahasa tubuh pembalap top MotoGP secara dramatis berubah sepanjang 2 hari ini. Mereka baru sadar performa Maverick Vinales yang mendominasi sesi latihan selama 2 hari berturut-turut, sekaligus memecahkan catatan waktu 1:29.975 adalah sebuah ancaman yang serius. Rossi merasakan pressure ini, dan kemungkinan besar dia tidak happy dengan keputusan Yamaha mengontrak pembalap ‘kemarin sore’ ini. Dengan potensi yang ditunjukkannya di tes Valencia ini, Vinales pantas disebut sebagai major title contender 2017. Bisa jadi, rekan satu timnya yang masih baru inilah yang justru membuyarkan ambisinya merebut gelar juara dunia ke-10.
Herve Poncharal sempat berkata kepada saya, soal Maverick dan Rossi ini. “Saya kasih bocoran sedikit kepada Anda dari apa yang saya dengar, tensi di Yamaha sudah mulai naik. Vale tidak happy dengan hari pertama tes. Sebab dia bukan top Yamaha guy. Tahu sendiri kan, Vale adalah pembalap tip fighter dan juara. Tapi sekarang dia sudah merasa mati-matian memenangkan gelar juara dunia untuk yang ke-10 kali. Sebaliknya, Maverick lah yang kini jadi pembalap teratas Yamaha hari ini. Ini akan membuyarkan harmoni di Yamaha.”
Sama seperti Jorge Lorenzo, dalam tes ini Vinales juga menyelesaikan 66 lap pada hari kedua. Kegalauan yang sempat menyelimutinya setelah meninggalkan Suzuki untuk bergabung dengan Yamaha seolah telah hilang. Vinales telah menemukan ritme balap yang cepat di tim barunya ini. Herve juga sempat mengemukakan opininya kepada saya, “Bagi saya, dua pembalap kuat di MotoGP saat ini adalah Vinales dan Marquez. Mereka lah pembalap masa depan. Sementara masa Jorge dan Valentino sudah lewat.” Memang benar, proses adaptasi Vinales dengan tim barunya ini sangat cepat sekali. Tidak ada masalah baginya untuk menyesuaikan diri dengan motor Yamaha, karena speknya sangat dekat dengan Suzuki. Paling tidak beban Vinales untuk membuktikan pada Yamaha bahwa investasi yang telah mereka keluarkan tidak sia-sia, telah berkurang.
