Kala pertama Aris Bambang Purwanto membeli motor ini, tak pernah sedikit pun terbayang bentuk asli motor yang dibeli dalam bentuk pretelan dalam karung. “,” tutur Aris.
Berbekal sebuah gambar yang didapatnya dari hasil berselancar di dunia maya, pelan namun pasti, Aris dibantu oleh Cucuk Eka, punggawa Wenk Speed, berusaha menghidupkan ruh motor mungil yang sudah sekian lama teronggok di dalam gudang ini.
Konsepnya adalah merestorasi motor ke bentuk aslinya. Namun apa daya, motor yang dibelinya juga tak utuh. Mencari part motor lansiran tahun 1976 ini pun sudah hampir tak mungkin. “Jalan satusatunya ya memodifikasi dan membuat ulang beberapa part supaya nyaris mendekati tampilan aslinya.
Fokus pengerjaan diarahkan pada pengadaan panel-panel bodi dan kaki-kaki, serta pernik-pernik lainnya. Cucuk membuat secara manual bodi samping dengan bahan fiberglass.
Untuk sepatbor depan dan belakang, jok, serta tangki, tak ada kendala yang berarti. Pasalnya, Aris beruntung mendapatkan part yang berasal dari RM series keluaran lawas pula. Meskipun berlainan tahun, namun tetap bisa terpasang dengan sedikit ubahan pada dudukan.
