Tampilkan di aplikasi

Perkembangan road race kelas 150cc

Tabloid OTO PLUS - Edisi 44
11 Mei 2017

Tabloid OTO PLUS - Edisi 44

Ketika bebek tidak bertelur bebek

OTO PLUS
Bebek menetas dari telur bebek, dan telur bebek datangnya tentu dari bebek. Tetapi di balap, bebek tak hanya bertelur bebek, bisa jadi telurnya malah menetas jadi sport. Ya, balap bebek 150 cc bisa beranak balap motor sport 150 cc. Itu karena faktanya basis mesin keduanya, sama.

Ketika mekanik balap me-nyiapkan, mengerjakan, dan mengencangkan mesin MX King atau Sonic. Maka secara langsung meski tak otomatis ia akan dengan mudahnya menyiapkan, mengerjakan, dan mengencangkan mesin R15 atau CBR150.

Hal yang sama berlaku buat pembalapnya. Untuk bisa menguasai power dan karakter motor balap sport 150 cc, pembelajaran bakal menjadi lebih mudah jika punya dasar balap bebek 150 cc.

Itu lah kenapa di saat kita semestinya membangun pondasi balap nasional menuju jenjang balap internasional seharusnya melalui balap motor sport, OtoPlus masih saja mengangkat tema balap motor bebek.

Sebab meski faktanya penjualan motor sport 150 cc dari pabrikan motor nasional lebih jauh berkembang dan jauh lebih besar pasarnya ketimbang pada motor bebek 150 cc, promosi di balap, mau tak mau harus dilalui lewat balap motor bebek.

Terutama karena secara safety, menggelar balapan motor sport 150 cc membutuhkan sirkuit yang lebih tertata. Lebih membutuhkan usaha jauh lebih besar di bagian safety ketika harus menggelarnya di sirkuit dadakan atau ‘sirkuit kecil’. Karena efek bobot dan akibat radius putar motor sport yang lebih besar.
Tabloid OTO PLUS di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI