Industri jasa printing atau percetakan, baik offset, web maupun grafure adalah jenis industri atau usaha yang rawan akan kebakaran. Kerawanan dikarenakan jenis usaha percetakan banyak menggunakan aliran listrik untuk menjalankan mesin yang dapat menimbulkan resiko terjadinya percikan api, serta penggunaan bahan kimia dan material, seperti: tinta, kertas, plastik dan lain-lain yang mudah terbakar.
Resiko terjadintya kebakaan semakin bertamabah dengan adanya sikap kurang disiplin oknum karyawan yang suka merokok pada saat bekerja dan membuang puntungnya di sembarang tempat.
Peristiwa kebakaran usaha percetakan di Indonesia hampir terjadi setiap tahun, yang berakibat kerugian yang tidak sedikit, bahkan tidak jarang membuat usaha percetakan tersebut gulung tikar atau tutup. Gulung tikarnya suatu usaha percetakan bukan hanya merugikan pemilik usaha, tetapi para pekerja percetakan tersebut juga terkena imbasnya, yaitu kehilangan pekerjaan.
Alat atau media yang paling sesuai digunakan untuk mengatasi kebakaran pada industri percetakan adalah dengan menggunakan alat pemadam kebakaran dengan media gas karena tidak meninggalkan residu. Hal ini penting mengingat industri percetakan termasuk clean industry, yang mengharuskan kebersihan dalam bekerja, khususnya dalam operasional mesin cetak.
