Di era digital seperti saat ini, banyak sekali perusahaan-perusahaan yang mem-branding usahanya melalui karya visual untuk menarik perhatian. Kebu tuhan akan logo brand dan website membuat profesi sebagai desainer gra-fis semakin dibutuhkan dalam lingkup bisnis dan industri. Terlebih, era modern sekarang, banyak perusahaan yang mengembangkan bisnisnya ke dunia digital.
Seorang desainer grafis memiliki tanggung jawab untuk mampu meningkatkan brand perusahaan di hadapan klien. Mulai dari pembuatan logo hingga tampilan-tampilan visual yang nantinya akan menjadi identitas perusahaan. Dalam pembuatan sebuah karya visual ada beberapa teknik khusus yang digunakan, salah satunya adalah Gol-den Ratio. Teknik ini akan memudahkan proses pembuatan karya agar lebih nyaman dipandang.
Golden Ratio merupakan sebuah angka yang special dalam matematika. Golden Ratio ini dilambangkan dengan abjad Yunani phi (Φ). Golden Ratio memiliki keterkaitan dengan deret Fibonacci. Deret Fibonacci merupakan sebuah barisan angka yang berawal dari 0 dan 1, kemudian angka berikutnya merupakan penjumlahan kedua angka terakhir.
Jika membagi satu angka dalam deret tersebut dengan angka sebelumnya, maka akan diperoleh hasil yang besarnya mendekati satu dan lainnya. Setelah pembagian angka ke 13 dalam deret Fibonacci tersebut, akan diperoleh hasil pembagian yang bernilai tetap, yaitu 1,618. Angka ini yang disebut dengan Golden Ratio. Contoh: 233 / 144 = 1,618 dst, sebagaimana gambar Deret Fibonacci, yang dikutip dari studytonight.com Beberapa logo perusahaan besar menerapkan golden ratio dalam pembuat an logonya agar komposisi desainnya terlihat seimbang, seperti logo Apple, Twitter, Pepsi, Toyota dan sebagainya.
