Lapisan pelindung warna cetakan merupakan elemen penting pada hasil cetakan, yaitu lapisan yang digunakan untuk melindungi warna dan gambar pada cetakan, terutama pada cetakan yang dicetak menggunakan teknik cetak seperti cetak offset, cetak digital, atau cetak foto. Lapisan pelindung ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan cetakan, melindungi warna dari pudar atau perubahan, dan memberikan lapisan tambahan untuk tampilan yang lebih menarik.
Sebelum membahas lebih jauh tentang lapisan pelindung/laminasi, perlu diketahui bahwa pada teknologi pendahulu untuk cetak foto. Pada fotografi analog dalam mencetak foto menggunakan larutan kimia tertentu, sehingga sering disebut cetak foto chemical.
Cetak Foto Chemical Cetak foto chemical menggunakan bahan-bahan kimia untuk memunculkan gambar pada film dan kertas foto. Pertama, larutan Developer/Pengembang yang digunakan untuk memunculkan gambar laten dari film negatif yang terekspos, dan juga digunakan untuk memunculkan gambar laten dalam kertas foto yang terekspos. Biasanya dalam kedua proses tersebut, film/kertas dilapisi dengan emulsi yang mengandung kristal perak halida yang sangat sensitif terhadap cahaya.
Kristal yang terpapar cahaya diatur - di bawah kondisi kimia yang tepat, yaitu pengembang untuk diubah menjadi perak metalik. Ini adalah proses mengembangkan gambaran laten yang tidak terlihat.
Kedua, larutan Stopbath yang merupakan larutan asam yang menetralkan komponen aktif dalam pengembang. Stop bath yang sama sering digunakan dalam pemrosesan film dan kertas. Biasanya ada menggunakan larutan cuka untuk menghentikan reaksi pengembang di larutan pertama. Larutan ketiga yaitu Natrium Tioklorit, alias ‘fixer’, digunakan untuk menghilangkan sisa garam perak halida dalam emulsi sehingga tidak terjadi konversi lebih lanjut menjadi perak metalik. Larutan terakhir ini memastikan tidak bereaksi lagi dengan cahaya sekaligus menguatkan gambar foto agar tidak mudah pudar.
