Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Invisible Diplomacy

The Untold Story Behind The Career of An Indonesian Diplomat

1 Pembaca
Rp 150.000 30%
Rp 105.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 315.000 13%
Rp 91.000 /orang
Rp 273.000

5 Pembaca
Rp 525.000 20%
Rp 84.000 /orang
Rp 420.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini menceritakan dinamika perjalanan hidup karir seorang diplomat Indonesia, merupakan rekam jejak pengalamannya bekerja di Kementerian Luar Negeri dan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri Saya mengenal Sdr. Arif Sumantri Harahap sebagai seorang pekerja keras dan diplomat handal, yang karyanya tidak ingin diketahui umum. Namun salah satu pengalaman kerja beliau saat bekerja di dalam negeri menyangkut sekelumit sejarah Indonesia yang belum pernah diketahui masyarakat umum, maka saya mengatakan tidak ada salahnya jika hal itu diungkap ke ruang publik.

Tujuannya agar pembaca dapat mengetahui dinamika sejarah tersebut, khususnya saat Sdr. Arif Sumantri Harahap diangkat sebagai Asisten Khusus (Liaison Officer) yang diperbantukan kepada Prof. Dr. Dorodjatun KuntjoroJakti tahun 1998. Saat itu Presiden B.J Habibie (almarhum) menyerahkan mandat Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti sebagai Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Amerika Serikat. Presiden Habibie juga menunjuk Prof.Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti sebagai Utusan Khusus (special envoy) untuk wilayah Amerika.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Arif Sumantri Harahap

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786233211543
Terbit: Juni 2022 , 445 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Buku ini menceritakan dinamika perjalanan hidup karir seorang diplomat Indonesia, merupakan rekam jejak pengalamannya bekerja di Kementerian Luar Negeri dan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri Saya mengenal Sdr. Arif Sumantri Harahap sebagai seorang pekerja keras dan diplomat handal, yang karyanya tidak ingin diketahui umum. Namun salah satu pengalaman kerja beliau saat bekerja di dalam negeri menyangkut sekelumit sejarah Indonesia yang belum pernah diketahui masyarakat umum, maka saya mengatakan tidak ada salahnya jika hal itu diungkap ke ruang publik.

Tujuannya agar pembaca dapat mengetahui dinamika sejarah tersebut, khususnya saat Sdr. Arif Sumantri Harahap diangkat sebagai Asisten Khusus (Liaison Officer) yang diperbantukan kepada Prof. Dr. Dorodjatun KuntjoroJakti tahun 1998. Saat itu Presiden B.J Habibie (almarhum) menyerahkan mandat Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti sebagai Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Amerika Serikat. Presiden Habibie juga menunjuk Prof.Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti sebagai Utusan Khusus (special envoy) untuk wilayah Amerika.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Buku ini menceritakan dinamika perjalanan hidup karir seorang diplomat Indonesia, merupakan rekam jejak pengalamannya bekerja di Kementerian Luar Negeri dan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri Saya mengenal Sdr. Arif Sumantri Harahap sebagai seorang pekerja keras dan diplomat handal, yang karyanya tidak ingin diketahui umum. Namun salah satu pengalaman kerja beliau saat bekerja di dalam negeri menyangkut sekelumit sejarah Indonesia yang belum pernah diketahui masyarakat umum, maka saya mengatakan tidak ada salahnya jika hal itu diungkap ke ruang publik.

Tujuannya agar pembaca dapat mengetahui dinamika sejarah tersebut, khususnya saat Sdr. Arif Sumantri Harahap diangkat sebagai Asisten Khusus (Liaison Officer) yang diperbantukan kepada Prof. Dr. Dorodjatun KuntjoroJakti tahun 1998. Saat itu Presiden B.J Habibie (almarhum) menyerahkan mandat Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti sebagai Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Amerika Serikat. Presiden Habibie juga menunjuk Prof.Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti sebagai Utusan Khusus (special envoy) untuk wilayah Amerika.

Kepakaran Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti di bidang ekonomi sering dikategorikan sebagai salah satu Mafia Berkeley generasi muda, yaitu julukan yang diberikan kepada saya dan sekelompok menteri di bidang ekonomi dan keuangan yang menentukan kebijakan ekonomi Indonesia pada masa Orde Baru. Sebagian besar dari pakar tersebut adalah lulusan University of California at Berkeley.

Kepakaran Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti ini sangat diperlukan oleh Presiden Habibie untuk konsultasi ke Jakarta, selain itu diperintahkan juga brainstrorming kepada semua menteri Kabinet Reformasi Pembangunan, kepada kalangan perbankan dan pengusaha Indonesia dalam upaya Presiden Habibie mengatasi krisis ekonomi Indonesia saat itu.

Saat itu saya menjadi saksi yang mendampingi kelanjutan mandat kepada Prof. Dr. Dorodjatun KuntjoroJakti dan penunjukan Sdr. Arif Sumantri Harahap sebagai Asisten Utusan Khusus tersebut. Saya mengetahui bahwa Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti diminta Presiden untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia dari krisis karena beliau adalah ekonom Widjojonomics generasi kedua dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang menyampaikan saran adanya kombinasi mekanisme pasar dan intervensi pemerintah alih-alih membiarkan pasar terlalu bebas atau sebaliknya membuat pemerintah terlalu berkuasa sebagai solusi yang efektif bagi Indonesia keluar dari krisis multi-demensional saat itu.

Saya teringat, sebagai asisten, Sdr. Arif Sumantri Harahap sangat tekun dan cermat mencatat semua pembicaraan tersebut. Saya mengharapkan pembaca mengetahui cerita tentang bersejarah itu melalui catatan dan dialog antara Presiden Habibie dengan Prof. Dr.

Dorodjatun Kuntjoro Jakti, yang dituangkan Sdr. Arif Sumantri Harahap ke dalam buku ini. Saya berharap kehadiran buku ini akan menambah khazanah informasi tentang perjuangan Sdr. Arif Sumantri Harahap dalam keikutsertaannya membangun bangsanya.

Jakarta, 2 Maret 2022
Emil Salim

Daftar Isi

Cover
Daftar Isi
Prakata
Endorsement
Invisible Diplomacy: Fiksi atau Fakta
Sekapur Sirih
Awal dari Segalanya
Bagian I
     Pengabdian Ayah
Bagian II
     Masa Sekolah, Remaja Muda Hingga Dewasa: Bakat Diplomasi dan Intelijen
          Masa SD (1959-1964)
          Masa SMP (1965-1967)
          Masa SMA Bekal Penguasaan Bahasa dan PergaulanInternasional (1968-1970)
          Masa Kuliah Membentuk Disiplin, Karakter, danInteligensi
          Masa Muda Membentuk Romantika Kehidupan, JatiDiri, Preseance dan Precende
          Bersama Teman Hidup Lahir Anak Pertama danKecelakaan Lalu Lintas
Bagian III
     Meniti Karier
          Bekerja di Imigrasi Disangka Intel
          Meniti Karier di Deplu
          Penempatan Pertama di KBRI Canberra, AustralianCapital Territory (ACT)
          Sydney Kota Indah untuk Wisata, Bukan Diplomasi
          Menjadi “Trouble-Shooter” Mendirikan SholatJumat dan Mendapat “Reward” Ibadah Haji
          Menjadi Pelaksana Proyek World Expo 88 Brisbane,Mendirikan Pramuka Indonesia di Australiadan Partisipasi Pramuka Indonesia di JamboreeAdelaide
          Mendirikan Pramuka Indonesia di Australia
          Washington, D.C. Ibukota Diplomasi dan KotaPendidikan
          Merintis Pendidian Organisasi Indonesian MuslimAssociation in America (IMAAM) dan Ketua terpilihICMI Komisariat Washington, D.C
          Ditarik Pulang ke Indonesia Jadi Teknokrat Tahun1997
          Menjadi Anggota Tim Perumus Penarikan diriIndonesia dari Program bantuan IMET danPembelian Pesawat F-15 dari Amerika Serikat
          Penolakan Calon Dubes Amerika Serikat untukIndonesia
          Ikut Berperan dalam Transisi Kekuasaan dariPresiden Soeharto ke Presiden ke-3 RI, BurhanuddinJusuf Habibie
          Beginilah selengkapnya isi Pembicaraan dariPertemuan Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjorojaktidengan Presiden B.J. Habibie
          Brainstorming dengan Ketua GNB Nana Sutresna,M.A.
          Konsultasi dan Brainstorming dengan para MenteriKabinet Reformasi Pembangunan
          Brainstorming dengan Menteri Koordinator BidangKesejahteraan Rakyat dan Pengentasan KemiskinanProf. Dr.H. Haryono Suyono 15 Juni 1998 Pukul 12.30
          Brainstorming dengan Menteri Luar Negeri AliAlatas, S.H. Senin 15 Juni 1998 Pukul 13.15
          Brainstorming dengan Menteri Pertambangan danEnergi Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto 15 Juni 1998Pukul 17.00 WIB
          Brainstorming dengan Menteri Negara SekretarisNegara Ir. Akbar Tanjung 16 Juni 1998 Pukul 08.30WIB
          Brainstorming dengan Eselon Satu DepartemenLuar Negeri RI
               1. Witjaksana Sugarda, S.H. Dirjen Sekretaris NasionalASEAN, 16 Juni 1998 Pukul 09.30 WIB
               2. Dadang Sukandar, M.A. Dirjen Protokol Konsuler/Kepala Protokol Negara. Pukul 10.00
               3. Noegroho Wisnumurti, LLM. Dirjen Politik DepluPukul 10.45 WIB
          Brainstrorming dengan Menteri Kesehatan Prof. Dr.dr. H. Farid Anfasa Moeloek, 16 Juni 1998 Pukul 3.30pm
          Brainstorming dengan Menteri Perindustrian danPerdagangan/Kepala Badan Urusan Logistik Prof.Dr. Ir. Rahadi Ramelan, M.Sc. 16 Juni 1998 Pukul16.00
          Brainstorming dengan Kasospol ABRI Letjen TNIBambang Susilo Yudhoyono Tanggal 17 Juni 1998Pukul 08.30 WIB
          Brainstorming dengan Menteri Koordinator BidangEkonomi, Keuangan dan Industri Prof. Dr. Ir.Ginanjar Kartasasmita, 17 Juni 1998 Pukul 09.30WIB
          Brainstorming dengan Menteri Tenaga Kerja, Drs.Fahmi Idris
          Brainstorming dengan Menteri Penerangan, LetjenTNI Yunus Yosfiah, 17 Juni Pukul 07.00-08.30
          Brainstorming dengan Menteri Pendidikan &Kebudayaan Prof. Dr. Juwono Sudarsono, M.A.Pukul 08.40-09.30
          Brainstorming dengan Menteri Koordinator BidangPengawasan Pembangunan dan PendayagunaanAparatur Negara Dr. Ir. Hartarto Sastrosoenarto.Pukul 09.50
          Brainstorming dengan Ketua Kadin Indonesia,Aburizal Bakrie
          Brainstorming dengan Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Wiranto. Pukul 13.05
          Brainstorming dengan Menteri Sosial Prof. Dr. Ir.Hj. Justika Sjarifudin Baharsyah M.Sc.
          Brainstorming dengan Kalitbang Deplu Johan Syahperi, S.H. LLM 20 Juni 1998 Pukul 08.15-09.00
          Brainstorming dengan Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukinan Drs. Theo L. Sambuaga, 27Juli 1998 Pukul 15.00
          Brainstorming dengan Jaksa Agung H.A. Mohammad Ghalib, S.H. 27 Agustus 1998 Pukul 10.45
          Brainstorming dengan Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal TNI Wiranto, 31 Agustus 1998Pukul 12.00
          Brainstorming dengan KIKAS, 29 Agustus 1998
          Brainstorming dengan Mochtar Ryadi Pukul 08.50
          Brainstorming dengan Dirjen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri Prof. Dr. Ryaas Rasyid, 1 September 1998 Pukul 11.00
          Brainstorming dengan Menteri Dalam Negeri Letjen TNI Syarwan Hamid. 2 September 1998 Pukul 07.30
          Brainstorming dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Subagyo Pukul 12.00
          Brainstorming dengan Menteri Perhubungan Ir.Giri Suseno Hadihardjono, M.S.M.E.
          Menjadi Demonstran di Kedutaan AS Tanggal 1-2Juni 1998
          Pertemuan Menteri Pertahanan AS Cohen dan Menlu RI, 1 Agustus 1998 Pukul 11.55
          Pertemuan Delegasi Staf Kongres AS dengan Menlu RI, 25 Agustus 199, pukul 15.00
          Jadi Intel di Beijing dan Lawyer Pro Bono
          Menjadi Notulen Pertemuan Resmi Dua Kepala Negara
          Memberi Bantuan Hukum Pro Bono kepada Perusahaan Plywood Indonesia di Shanghai
          Penyelesaian Kasus sengketa tanah Kedutaan Besar Arab Saudi di Jl. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta Selatan
          Masalah Wanprestasi antara Kedutaan Besar Pakistan dengan PT Palma Citra Permai atas penjualan properti Kedubes
          Status tanah Kedutaan Besar Malaysia di Jalan Kemang Raya No. 48 Jakarta Selatan
          Mission Impossible di Bahrain
          Memberantas Pungli di Kuala Lumpur
          Mission Accomplished di Venezuela
          Diundang Presiden Hugo Chávez untuk dengar pidatonya di Majelis Nasional Venezuela Selama Dua Jam
          Mengukir Hubungan Bilateral Indonesia-Venezuela dengan Pembentukan Perhimpunan Persahabatan Parlemen Indonesia-Venezuela
Bagian IV
     Pengalaman Anggota Delegasi Republik Indonesia
          1. Konperensi Internasional PBB tentang Masalah Palestina di Jakarta, 9-13 Agustus (1983).
          2. Anggota Drafting Committee pada Konferensi para Menteri Penerangan Negara-negara NonBlok/COMINAC-I di Jakarta (1984)
          3. Pimpinan Kontingen Pramuka Indonesia pada Australian Rovermoot World Invitational di Adelaide, Australia (1986)
          4. Sekretaris Panitia Pemilihan Suara Luar Negeri (PPSLN) pada Pemilu 1987 di Australia
          5. Secretary/Commissioner General pada Pavilion Indonesia di “World Expo 88” Brisbane Australia (1988)
          6. Anggota Delegasi Republik Indonesia pada Perundingan Dagang RI dengan Pemerintah Negara Bagian Northern Territory, Australia (1988)
          7. Anggota Delegasi Republik Indonesia pada Pertemuan Tingkat Menteri mengenai Tata Kerja Gerakan Non-Blok di Nicosia, Cyprus (Jan, 1989)
          8. Anggota Delegasi/Kunjungan Misi Parlemen Inggris ke Timor Timur (Maret, 1989)
          9. Anggota Delegasi RI pada Kunjungan Anggota Kongres AS Rep. Patrick Kennedy ke Timor Timur (1997)
          10.Anggota Delegasi Republik Indonesia pada Pertemuan Tingkat Menteri Biro Koordinasi Gerakan Non-Blok di Harare, Zimbabwe (Mei,1989)
          11 Anggota Delegasi Republik Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi-IX Gerakan NonBlok di Beograd, Yugoslavia (September, 1989)
          12. Anggota Streering Committee pada International Congress on Islam and Population Policy, Organization of Islamic Conference (OIC), di Jakarta dan Lhokseumawe (Februari,1990)
          13. Anggota Delegasi Republik Indonesia pada Sidang Majelis Umum PBB ke-45 di New York,Amerika Serikat (Okt, Nov-1990).
          14. Anggota Delegasi Republik Indonesia pada Pertemuan Negara Donor Palestina di Washington, D.C. Amerika Serikat (1992)
          15. Anggota Tim Perumus Kebijakan Penarikan Diri Indonesia dari Program IMET/ F-16 dari Amerika Serikat, Jakarta (1997
          17. Anggota Delegasi Republik Indonesia pada APEC High Level on Human Capacity Building di Beijing, RRC (14-16 Mei 2001)
          18. Anggota Delegasi Republik Indonesia pada KTT APEC-IX, Shanghai, RRC (2001)
          19. Anggota Delegasi Republik Indonesia pada The Third ASEM Foreign Ministers Meeting,Beijing, RRC (2001)
          20. Anggota Delegasi Republik Indonesia pada Expert Preparatory Meeting of ASEMMinisterial Conference on Cooperation for Management of Migratory Flow Between Europe and Asia, Beijing, RRC (2002)
          21. Anggota Delegasi Republik Indonesia pada Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO), Bali (2004)
          22. Anggota Dewan Redaksi Majalah Caraka Kementerian Luar Negeri (1998)
          23. Pendiri Sub-Committee ASEAN Consular Affairs pada ASEAN Committee in Beijing (ACB) saat Indonesia menjadi Ketua (Januari s.d. Juli 2000)
          24. Perintis Pendirian Konsulat Jenderal RI di Guangzhou dan Shanghai (21-28 Juli 2001)serta konseptor pertukaran Nota Diplomatik antara Menlu RI dan Menlu RRC tentang Rencana Pembukaan Konsulat Jenderal RIdi Guangzhou dan Shanghai. (Nota tersebut berhasil ditandatangani kedua Menlu Dr. N.Hassan Wirajuda dan Menlu Jiaxuan disaksikan Presiden RI Megawati Soekarnoputri pada Kunjungan Kenegaraan ke RRC tanggal 22Maret 2002)
          25. Anggota Tim Advance pada Kunjungan Presiden Soeharto ke Amerika Serikat (Washington,D.C., 1992 dan New York, 1996)
          26. Anggota Tim Advance pada Kunjungan Kenegaraan Presiden Abdurrahman Wahid ke Beijing, RRC (1999)
          27. Anggota Tim Advance pada Kunjungan Presiden Megawati Soekarnoputri ke- APECSummit Meeting di Shanghai dan Beijing, RRC(2001&2002)
          28. Anggota Tim Advance pada Kunjungan Kenegaraan Presiden Megawati Soekarnoputri ke Mongolia (2003)
          29. Anggota Tim Advance pada Kunjungan Kenegaraan Presiden SBY ke Kuwait (2006)
          30. Ketua Tim Kemlu-3 untuk Citizen Service (masalah Kekonsuleran, Keimigrasian dan Perlindungan WNI/BHI pada KBRI Kuala Lumpur (2007)
          31. Widyaiswara Mata Kuliah Politik Luar Negeri R.I., masalah Citizen Service (Keprotokolan,Kekonsuleran, Keimigrasian, Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia), sejak tahun 1980
          32. Pengajar Mata Kuliah Sosiologi Politik FISIPUniversitas Indonesia (1978-1980)
          33. Staf Akademi Imigrasi (1979-1980)
          34. Staf Pengajar Univ. Ibnu Khaldun dan Univ.Pakuan, Bogor untuk mata kuliah NGO dan Politik Luar Negeri Indonesia (1978-1982)
          35. Pengajar Mata Kuliah Dinamika Kawasan Amerika, Peran Internasional Amerika,Organisasi Internasional, Hukum Internasional dan Praktek Diplomasi di Universitas Prof. Dr.Moestopo (Beragama) tahun 2012-sekarang
          36. Anggota Pimpinan/Board of Director Center for Latin America and the Caribbean Studies /CeLa, Univ Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
          37. CEO/Founder PT XKultura IndoGlobal (2012)
          38. Advisor Gubernur DKI Jakarta bidang Pariwisata dan Kebudayaan dalam rangka Sister City Jakarta-Casablanca (2016)
          Penugasan sebagai Pejabat Pelayanan Diplomatik (2006-2009)
               1. Masalah Pengamanan
Bagian V
     Profil Negara yang Menjadi Tuan Rumah Konferensi Siprus Negara Rebutan Yunani dan Turki
     Zimbabwe Begara yang Dulu Bernama Rhodesia
     Yugoslavia Negara yang Hilang dari Peta Dunia
     Bahrain Negara Monarki Maju di Kawasan Teluk
          Pembukaan Kantor Perwakilan RI di Bahrain dan Permasalahan WNI di Bahrain
          Hambatan dan Peluang:
Lampiran
Daftar Pustaka