Ikhtisar
Puisi ini benar-benar potret dari ungkapan perasaan penyairnya. Ungkapan rasa ketika penyair mendapat sentuhan kalbu menjalankan tugas sebagai pengawas ujian mengawali lembar-lembar awal serakan antologi ini. Puisi yang dihadirkan merupakan merupakan ungkapan rasa, keprihatinan, kepedulian dan kasih sayang. Lembaran selanjutnya secara bergantian menyeruak pengalaman-pengalaman batin yang menggetarkan hati sang penyair. Bahkan salah satu atau dua judul puisi ini sempat memotret pengalaman jiwa penyair yang kelihatannya sepele: menang undian.
Ulasan Editorial
Selamat, saya ucapkan kepada Bu Puryani yang telah menyatukan puisi-puisi yang terserak menjadi antologi puisi berjudul Imaji Terserak.
Puisi ini benar-benar potret dari ungkapan perasaan penyairnya. Ungkapan rasa ketika penyair mendapat sentuhan kalbu menjalankan tugas sebagai pengawas ujian mengawali lembar-lembar awal serakan antologi ini.
Lembaran selanjutnya secara bergantian menyeruak pengalaman-pengalaman batin yang menggetarkan hati sang penyair. Bahkan salah satu atau dua judul puisi ini sempat memotret pengalaman jiwa penyair yang kelihatannya sepele: menang undian.
Antologi puisi yang lugas dan memperkaya jiwa sebagai pengaya khasanah literasi Spenasapta. Antologi ini semoga menjadi pemantik bagi kita yang dahaga akan karya, tetapi terlena dengan rutinitas kerja.
Sekali lagi, selamat untuk Bu Puryani. Pendamping para pejuang literasi Spenasapta. Satu teladan karya Anda akan menggerakkan ribuan karya literasi anak bangsa.
Sekali lagi, selamat. Salam cerdas literasi
Kepala SMP Negeri 7 Kota Magelang
/
Drs. Parjopo
Pendahuluan / Prolog
Prolog
Akhirnya buku karya seorang guru yang saya kagumi sebagai sahabat dan rekan kerja bisa saya hadirkan. Walaupun dengan tata letak sederhana namun tak mengurangi estetika dan keindahan makna dari puisi dan pantun yang beliau tulis. Puisi-puisi yang dihadirkan merupakan ungkapan rasa, keprihatinan, kepedulian dan kasih sayang ibu Ganefatmiah Puryani terhadap sahabat, rekan kerja, anak didik dan lingkungan sekitar. Banyak makna, kenangan yang dihadirkan sehingga kita terlarut dan ikut terbawa dalam suasana tersebut. Kenangan memang akan selalu tersimpan dalam relung hati kita yang paling dalam dan tak akan pernah lekang dimakan waktu ketika kita goreskan dalam sebuah karya yang cantik. Hanya kebahagiaan dan kebanggaan yang terus membuncah setiap menyunting, menata letak dan menerbitkan buku-buku baik karya guru maupun karya siswa. Karena di sinilah pembuktian saya kepada masyarakat luas akan kiprah, tanggung jawab dan kinerja sebagai penggiat literasi di sekolah.
Penulis
Ganefatmiah Puryani, S.Pd. - Ganefatmiah Puryani, S.Pd. Anak dari Bapak Soegiarto dan Ibu Asmah (almarhumAlmarhumah). Ia lahir di Magelang, tanggal 12 Desember 1963. Anak keempat dari delapan bersaudara. Mempunyai suami Danang Mudigno Ranu Bintoro, S.Pd.
Ibu guru cantik ini telah dikaruniai dua anak, Edi Kartiko Mudiantoro dan Ratih andani Putri. Pendidikan pertamanya ditempuh di SDN Cacaban 3 lulus tahun 1977. Kemudian meneruskan di SMP N 8 Kota Magelang lulus tahun 1981, dan dilanjutkan di SMEA N 1 Magelang lulus tahun 1984, Selanjutnya meneruskan di Universitas Terbuka Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia lulus tahun 2002.
Dengan tekat besar untuk meningkatkan profesional guru, beliau mengabadikan diri pada dunia pendidikan dengan mengajar di SMP Taman Dewasa selama 2 tahun dan di SMP Pante Kosta dari tahun 1988 hingga tahun 2006. Baru tahun 2007 sampai sekarang beralih tugas di SMP N 7 Magelang.
Editor
Dicki Agus Nugroho - Laki-laki kelahiran Sukoharjo 5 Agustus 1991 ini merupakan seorang pembelajar melalui menulis yang merangkum capaian diri di blog untid.academia.edu/dickiagusnugroho/. Tercatat sebagai Alumni S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro di Semarang.
Daftar Isi
Sampul Depan
Halaman Sampul
Penerbit Pustaka Rumah C1nta
Hak cipta
Kata Pengantar
Prolog
Daftar isi
Puisi
Kado Cantik dari Ayu
Perang Telah Dimulai
Pesta Hari Ke-2
Pintaku Pada-Mu
Mutiara di Penghujung Waktu
Guru
Kilas Balik Benderaku
Berkibarlah Terus Bendera Bangsaku!
Akronim
Bunga Mimpi Goes UII
Hatiku Menangis Karenanya
Keinginan Mendesak
Bergelut dengan Rasa
Satu Pekan Lamanya
Bisikan Jiwa
Merajut Asa Menggapai Mimpi
Di Luar Nalar
Februari Kelabu
Baru Kemarin
Semangat Pesta Hari Ini
Ada Yang Lucu
Melawan Rasa
Genderang Perang
Birama Pesta
Kanal Literasi
Penghujung Desember 2017
Puisi Awal Oktober 2018
Percakapan Terakhir
Mendung Mengundang
Katanya Sudah Sehat
Tetap Kucari Tahu
Kabar Duka
Apa Kabar Kesehatanku
Stok Obat Sulit
Kontrol Kedua
Tidak Tahan
Masih Tentang Obat
Dikejar Waktu
Ini Yang Terakhir
Aneka Pantun
Pilar Religi
Pilar Kejujuran
Pilar Toleransi
Pilar Disiplin
Pilar Kerja Keras
Pilar Kreatif
Pilar Kemandirian
Biografi Penulis
Sampul Belakang
Kutipan
Sinopsis
Puisi ini benar-benar potret dari ungkapan perasaan penyairnya. Ungkapan rasa ketika penyair mendapat sentuhan kalbu menjalankan tugas sebagai pengawas ujian mengawali lembar-lembar awal serakan antologi ini.
Lembaran selanjutnya secara bergantian menyeruak pengalaman-pengalaman batin yang menggetarkan hati sang penyair. Bahkan salah satu atau dua judul puisi ini sempat memotret pengalaman jiwa penyair yang kelihatannya sepele: menang undian.
Antologi puisi yang lugas dan memperkaya jiwa sebagai pengaya khasanah literasi Spenasapta. Antologi ini semoga menjadi pemantik bagi kita yang dahaga akan karya, tetapi terlena dengan rutinitas kerja.
Puisi-puisi yang dihadirkan merupakan ungkapan rasa, keprihatinan, kepedulian dan kasih sayang ibu Ganefatmiah Puryani terhadap sahabat, rekan kerja, anak didik dan lingkungan sekitar.
Banyak makna, kenangan yang dihadirkan sehingga kita terlarut dan ikut terbawa dalam suasana tersebut.
Kenangan memang akan selalu tersimpan dalam relung hati kita yang paling dalam dan tak akan pernah lekang dimakan waktu ketika kita goreskan dalam sebuah karya yang cantik.