Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Rumah C1nta hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Tumpukan Rasa

1 Pembaca
Rp 30.000 15%
Rp 25.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 76.500 13%
Rp 22.100 /orang
Rp 66.300

5 Pembaca
Rp 127.500 20%
Rp 20.400 /orang
Rp 102.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Biarkan aku menjadi debu, lalu kau bercumbu dengan angin lalu. Meniupku tanpa ragu. Biarkan aku menjadi musik tanpa melodi. Telanjang tanpa dipandang. Biarkan aku menjadi kabut. Lalu menjadi kusut. Dan terperusut. Lalu waktu akan memakan aku. Meninggalkan luka dan bahagia.

"Beberapa rasa perlu untuk diabadikan, untuk dikenang dan tidak untuk dilupakan." Intisari dari beberapa puisi di dalam buku ini. Karya ini merupakan kumpulan beberapa puisi, yang bertema tumpukan rasa. Tentang cuan, candu, bedebah, angkuh, abai, pasrah, bersua dengan cinta, berjuang tanpa lelah, dan beberapa rasa lain yang ditulis dalam buku ini.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Ulfa Lailiya

Penerbit: Pustaka Rumah C1nta
ISBN: 9786236140093
Terbit: April 2021 , 50 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Biarkan aku menjadi debu, lalu kau bercumbu dengan angin lalu. Meniupku tanpa ragu. Biarkan aku menjadi musik tanpa melodi. Telanjang tanpa dipandang. Biarkan aku menjadi kabut. Lalu menjadi kusut. Dan terperusut. Lalu waktu akan memakan aku. Meninggalkan luka dan bahagia.

"Beberapa rasa perlu untuk diabadikan, untuk dikenang dan tidak untuk dilupakan." Intisari dari beberapa puisi di dalam buku ini. Karya ini merupakan kumpulan beberapa puisi, yang bertema tumpukan rasa. Tentang cuan, candu, bedebah, angkuh, abai, pasrah, bersua dengan cinta, berjuang tanpa lelah, dan beberapa rasa lain yang ditulis dalam buku ini.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Teriring rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan beribu nikmat dan karunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku pertama nya yaitu "Antologi Puisi Tumpukan Rasa". Karya ini merupakan kumpulan beberapa puisi, yang bertema tumpukan rasa.

"Beberapa rasa perlu untuk diabadikan, untuk dikenang dan tidak untuk dilupakan." Intisari dari beberapa puisi di dalam buku ini.

Beribu terima kasih penulis ucapkan kepada keluarga, sahabat dan beberapa orang yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis sehingga buku ini dapat hadir di hadapan kalian semua.

Penulis menyadari bahwa karya ini, masih jauh dari kata sempurna, karena kesempurnaan hanya milik-Nya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik yang membangun dari kalian semua.

Akhir kata, semoga karya ini bermanfaat.

Temanggung, Oktober 2020

Penulis

Ulfa Lailiya - Ulfa Lailiya, dikenal sebagai Ulfa. Perempuan yang mempunyai mimpi setinggi-tingginya. Lahir di Temanggung, 22 November 2000. Kesibukannya hanyalah makan, minum, bernapas, dan berkhayal kembali.

Daftar Isi

Sampul
Prakata
Daftar Isi
Mana Sempat Aku Berfikir
Euforia
Bapak dalam Mara Bahaya
Apakah ini Negaraku
Kau, Kusambut Mesra
Jangan Putus Renjanaku
Cuan
Candu
Bedebah
Angkuh
Abai
Pasrah
Bersua dengan Cinta
Berjuang Tanpa Lelah
Sembunyi di Antara Luka
Aku
Semesta Memandang
April
Hujan di Bulan Oktober
Aku dengan Mimpiku
Gerimis
Santri
Tiada Kata Candu
Rindu
Melampaui Batas
Hari  Kamis
Usang
Harapan
Tentang Penulis