Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Rumah C1nta hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Fenomena Bahasa dan Sastra di Masa Instabilitas Global

1 Pembaca
Rp 50.000 15%
Rp 42.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 127.500 13%
Rp 36.833 /orang
Rp 110.500

5 Pembaca
Rp 212.500 20%
Rp 34.000 /orang
Rp 170.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Sejak bulan Agustus 2021 setiap pukul 10.00 WIB, di rumah sakit, di bank, di swalayan, berkumandanglah Lagu Indonesia Raya dan hadirin yang ada berdiri tegap mendengarkan bahkan ikut menyanyikannya. Suasana nasionalisme sangat terasa dan semakin mendekatkan memori kita dengan jasa para pahlawan kemerdekaan. Di beberapa kampus secara virtual, apel pagi diselang selingi antara menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan membaca teks Pancasila.

Sebelum tradisi baru tersebut dilakukan, ada pertanyaan yang selalu melintas di benak kita setiap kali menyanyikan lagu Indonesia Raya, apalagi ketika seminar di Balai Bahasa DIY beberapa waktu yang lalu, Indonesia Raya yang dinyanyikan lengkap 3 stanza. Kemunculan bait yang mengandung "Di sanalah aku berdiri" berulang sesuai dengan jumlah stanza.

Pertanyaan yang selalu muncul adalah mengapa di sana? Mengapa bukan di sini? Sedang berada di mana penulis/pengarang ketika menulis lagu Indonesia Raya (apakah di luar negeri?)

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Mursia Ekawati / Sovia Wulandari / Liza Septa Wilyanti / Anggi Triandana / Veni Nurpadillah / Ulfah Mey Lida / Ixsir Eliya

Penerbit: Pustaka Rumah C1nta
ISBN: 9786234320015
Terbit: Januari 2022 , 192 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Sejak bulan Agustus 2021 setiap pukul 10.00 WIB, di rumah sakit, di bank, di swalayan, berkumandanglah Lagu Indonesia Raya dan hadirin yang ada berdiri tegap mendengarkan bahkan ikut menyanyikannya. Suasana nasionalisme sangat terasa dan semakin mendekatkan memori kita dengan jasa para pahlawan kemerdekaan. Di beberapa kampus secara virtual, apel pagi diselang selingi antara menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan membaca teks Pancasila.

Sebelum tradisi baru tersebut dilakukan, ada pertanyaan yang selalu melintas di benak kita setiap kali menyanyikan lagu Indonesia Raya, apalagi ketika seminar di Balai Bahasa DIY beberapa waktu yang lalu, Indonesia Raya yang dinyanyikan lengkap 3 stanza. Kemunculan bait yang mengandung "Di sanalah aku berdiri" berulang sesuai dengan jumlah stanza.

Pertanyaan yang selalu muncul adalah mengapa di sana? Mengapa bukan di sini? Sedang berada di mana penulis/pengarang ketika menulis lagu Indonesia Raya (apakah di luar negeri?)

Pendahuluan / Prolog

Sambutan Kepala UPT Bahasa Universitas Tidar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas terlaksananya Seminar Nasional KABASTRA VI dengan tema “Fenomena Bahasa dan Sastra di Masa Instabilitas Global”. Saya selaku kepala UPT Bahasa Universitas Tidar mengucapkan terima kasih kepada panitia atas kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas karena telah berjuang dengan tetes keringat terakhir agar seminar ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

Kegiatan seminar nasional ini merupakan salah satu program dari Unit Pelaksana Teknis Bahasa Universitas Tidar yang diselenggarakan tiap tahun sejak tahun 2016. Kegiatan seminar ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan sebagai ajang publikasi hasil riset para dosen baik di tataran internal maupun eksternal kampus sehingga dapat memperkaya publikasi di Magelang khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pemakalah dan peserta, baik dari dalam maupun luar kampus yang telah berkontribusi sehingga agenda ini dapat menjadi ajang silaturahmi akademik dan menambah jaringan. Kami berharap dapat menjalin kerja sama baik dalam bentuk MoU atau MoA untuk dalam kaitannya dengan hal-hal yang berbau kebahasaan, kesastraan, ataupun pengajarannya. Demikian kata pengantar yang dapat saya saya sampaikan, mohon maaf apabila banyak kekurangan. Terima kasih.

Daftar Isi

Sampul Depan
Halaman Sampul
Hak Cipta
Susunan Panitia
Sambutan Ketua Panitia
Sambutan Kepala Upt Bahasa  Universitas Tidar
Daftar Isi
Deiksis Lagu Indonesia Raya
Gaya Kepengarangan Perempuan Ditinjau Dari Aspek Penggunaan Diksi: Kajian Stilistika
     A. Pendahuluan
     B. Pembahasan
     C. Simpulan
     D. Referensi
Kontribusi Sastra Siber Terhadap Pembelajaran Menulis Teks Sastra Bagi Mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia
     A. Pendahuluan
     B. Landasan Teori
     C. Metode
     D. Hasil dan Pembahasan
     E. Simpulan
     F. Referensi
Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Focusky Materi Teks Eksposisi Bagi Siswa Kelas VIII SMP: Rancangan Pengembangan Produk
     A. Pendahuluan
     B. Metode Penelitian
     C. Hasil Penelitian
     D. Simpulan
     E. Saran
     F. Referensi
Metode Pembelajaran Digital Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Aktif Mahasiswa Non English Class
     A. Pendahuluan
     B. Tinjauan Pustaka
     C. Metode
     D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
     E. Simpulan
     F. Referensi
Pembelajaran Literasi Baca Tulis Melakui Teks Fiksi Sejarah
     A. Pendahuluan
     B. Pembahasan
     C. Simpulan
     D. Referesni
Team-Based Learning (TBL) Dalam Pembelajaran Bahasa: Model dan Implementasinya
     A. Pendahuluan
     B. Landasan Teori
     C. Metode
     D. Hasil dan Pembahasan
     E. Penutup
     F. Referensi
Teks Genre Sastra Cerita Rakyat Berbahasa Sasak: Bahan Penyusunan Materi Ajar Muatan Lokal Bahasa Sasak
     A. Pendahuluan
     B. Landasan Teori
     C. Metode
     D. Pembahasan
     E. Penutup
     F. Referensi
Sampul Belakang