Tampilkan di aplikasi

Buku Sketsa Media hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Mudahnya Belajar Bahasa Dan Sastra Indonesia Di Era Digital

1 Pembaca
Rp 430.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 1.290.000 13%
Rp 372.667 /orang
Rp 1.118.000

5 Pembaca
Rp 2.150.000 20%
Rp 344.000 /orang
Rp 1.720.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Pada era digital ini seluruh lapisan masyarakat dituntut untuk cakap dengan penggunaan perangkat teknologi informasi. Hal ini pun berlaku bagi guru yang di tuntut harus menguasai teknologi informasi sesuai perkembangan zaman. Penguasaan teknologi informasi bagi seorang guru sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran. Berbagai kreasi media pembelajaran yang menarik dapat dirancang untuk membantu proses pembelajaran. Buku Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Era Digital ini menyajikan pembahasan konseptual sekaligus praktis, dalam mengoptimalkan media digital sebagai pendukung dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Jatu Kaannaha Putri

Penerbit: Sketsa Media
ISBN: 9786230907333
Terbit: Oktober 2022 , 157 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Pada era digital ini seluruh lapisan masyarakat dituntut untuk cakap dengan penggunaan perangkat teknologi informasi. Hal ini pun berlaku bagi guru yang di tuntut harus menguasai teknologi informasi sesuai perkembangan zaman. Penguasaan teknologi informasi bagi seorang guru sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran. Berbagai kreasi media pembelajaran yang menarik dapat dirancang untuk membantu proses pembelajaran. Buku Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Era Digital ini menyajikan pembahasan konseptual sekaligus praktis, dalam mengoptimalkan media digital sebagai pendukung dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan.

Pendahuluan / Prolog

Prolog
Buku yang ada di tangan Anda ini secara inspiratif mengajak pembaca untuk memahami kebutuhan kita dengan peralatan digital dan memantanfaatkan kemudahan teknologinya, terutama dalam pembelajaran dan perolehan informasi. Penulis buku telah menghadirkan kepada pembaca bagaimana media digital sebagai media pembelajaran dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Setidaknya, dari buku ini kita memahami bahwa media digital yang digunakan dalam pembelajaran itu harus sesuai dengan tingkat kematangan anak, bahasanya baik dan tepat, mendorong keaktifan siswa sejalan dengan isi pelajaran dan memudahkan dari segi teknik, terutama bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus.

Bagaimanapun, dalam lingkungan digital yang berubah dengan cepat dan perangkat yang diperbarui setiap saat, setiap orang dituntut menjadi pembelajar. Tentu hal itu menjadi pertimbangan penting ketika merancang instruksi dan dukungan untuk pembelajaran bahasa, baik untuk guru maupun siswa itu sendiri. Namun, tidak semua guru dituntut untuk mengetahui segala sesuatu tentang teknologi yang terus berubah dan menguasai keterampilan digital terkait yang diperlukan untuk pembelajaran.

Untuk mengatasi masalah ini, Jen Vanek (2014), dalam artikelnya ͞Open Educational Resources: New Technologies and New Ways of Learning͟, menyarankan agar di ruang kelas dari beberapa siswa yang memiliki keahlian dalam berbagai teknologi atau aplikasi dapat dijadikan tutor untuk siswa lain di kelas. Dalam situasi ini, peran guru bergeser: mereka lebih baik menjadi orkestra pembelajaran daripada pemberi keterampilan, melayani untuk memfasilitasi pembelajaran, dan menjadi pengolaboratif belajar antarsiswa.

Dalam pembelajaran bahasa, kegiatan yang efektif dalam konteks pemanfaatan teknologi digital adalah mengajarkan keterampilan digital dasar sekaligus pengajaran bahasa. Seperti pembelajaran dengan pendekatan instruksional yang berpusat pada siswa, guru bisa melibatkan siswa secara aktif. Unit tematik, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek dan pendekatan berpusat pada siswa lainnya dapat diarahkan untuk penguasaan keterampilan membaca dan menulis dengan menyediakan konten berisi tugas-tugas digital autentik. Sebagai contoh, unit berbasis masalah tentang masalah sewa-menyewa rumah dapat ditujukan untuk membaca informasi penting dan memahami hak dan kewajiban penyewa. Unit ini akan mencakup kosakata, tata bahasa, dan strategi membaca yang dibutuhkan untuk semua aktivitas, terutama berkas digital yang ada di gawai siswa. Dalam menyelesaikan tugas ini, siswa dapat menyelesaikan aktivitas pembelajaran yang spesifik, misalnya setelah mengetahui hak penyewa, siswa diminta membuat pengajuan keluhan tertulis dari kerusakan yang ada di rumah sewanya. Keterampilan literasi digital yang diperlukan dapat berupa pengunggahan foto sebagai data dukung, menyalin teks dari dokumen ke dalam formulir daring, dan mengirimkan formulir tersebut.

Dalam pembelajaran membaca dengan tujuan instruksional, misalnya, teks daring menjadi bahan yang tepat. Sebagai contoh dalam pembelajaran membaca dan pengayaan kosakata di kelas awal, siswa mencocokkan bentuk tertulis dengan makna kata berdasarkan dukungan bahan ajar berupa gambar, pranala (hyperlink) ke arti kata, dan video ilustrasi. Mereka belajar kosakata saat mereka berinteraksi dengan berbagai aspek makna kata. Format digital sangat berguna bagi siswa yang memperoleh kombinasi literasi cetak dan digital. Format multimedia dengan gambar dan suara pun dapat membantu siswa cepat memahami bacaan. Setelah mempelajari sebuah cerita, siswa dapat mengakses cerita digital mereka sendiri dan melatih keterampilan membaca dan mendengarkan secara digital di luar kelas.

Teknologi digital berbasis tulisan, terutama yang melibatkan internet, memberikan banyak peluang bagi siswa untuk menjadi penulis. Format multimodal media daring untuk menulis karya sastra (novel, cerpen, dan puisi), seperti blog dan cerita digital | Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Era Digital (Wattpad, JotterPad, Penana, dll.), adalah beberapa dari banyak sarana digital yang dapat digunakan siswa untuk berkarya di dalam dan di luar kelas yang juga bisa dinikmati pembaca secara luas. Penggunaan Google Apps untuk kebutuhan pembelajaran menulis karya sastra di dalam kelas, baik daring (online) maupun luring (offline atau tatap muka), bisa memanfaatkan Google Docs, Google Slide, dan Google Sites. Dengan menulis untuk pembaca di luar kelas dapat membantu siswa mengurangi kurangnya bersosialisasi yang menjadi ciri remaja sekarang dan menciptakan cara agar siswa dapat membangun dan mempertahankan identitas serta membangun komunitasnya sendiri.

Di dalam buku ini juga disinggung perihal siniar (podcast) sebagai media pembelajaran. Media ini tentu sangat membantu untuk mengasah keterampilan berbicara,seperti siswa dapat membuat siniar sebagai bagian dari proyek kelas atau pendekatan instruksional lainnya. Membuat produk multimedia yang orisinal dapat memotivasi siswa saat mereka mempelajari kosakata dan tata bahasa yang diperlukan untuk mengomunikasikan pesan kepada pendengar di luar kelas, seperti siniar pendek tentang kunjungan ke museum untuk ditunjukkan kepada siswa di kelas lain.

Daftar Isi

Sampul
Sekapur sirih
Prolog
Daftar isi
Bab 1 Pendidikan dan pembelajaran
     A. Latar Belakang
     B. Peran Bahasa Indonesia
     C. Tujuan
     D. Ruang Lingkup
BAB 2 Pembelajaran Bahasa Indonesia
     A. Pembelajaran Daring Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
     B. Memanfaatkan Siniar sebagai Media Pembelajaran
     C. Instagram sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
     D. Pengenalan Huruf Abjad untuk Anak Usia Dini Melalui Video Pembelajaran
     E. Pembelajaran Daring Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bagi Siswa Berkebutuhan Khusus
BAB 3 Pembelajaran Sastra Indonesia
     A. Mencintai Sastra Melalui Pembelajaran Daring
     B. Memahami Sastra Melalui Video Pembelajaran
     C. TikTok sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
     D. Penyelenggaraan Kritik Sastra secara Daring
BAB 4 Penutup
Epilog