Soal memberi kesan alami pada hunian, kayu adalah ahlinya. Selain menampilkan serat kayu yang menawan, kayu dapat dibentuk dalam wujud yang kita inginkan. Tidak sedikit orang yang rela menggelontorkan uang jutaan rupiah hanya untuk menghadirkan elemen kayu yang eksotis ke dalam rumah, entah sebagai pengisi rangka pintu, jendela, atau dinding. Jenis kayu yang sering dipakai di dalam interior rumah ialah kayu solid. Sesuai namanya, kayu solid merupakan kayu utuh, sehingga lebih kuat dan lebih kokoh daripada kayu olahan. Sebanding dengan kualitasnya, maka furnitur dengan kayu solid harganya relatif mahal.
Proses pengolahannya pun membutuhkan keterampilan yang khusus. Pengeringan harus sempurna untuk mengindari sifat muai-susut kayu. Jenis kayu yang banyak digunakan biasanya kayu jati, sungkai, ataupun nyatoh. Kayu jati dipilih karena memiliki urat kayu yang cantik sehingga bagus untuk diekspos atau ditonjolkan dan lebih tahan terhadap cuaca ataupun rayap. Namun harganya sangat mahal, sehingga sering digunakan untuk furnitur berkelas atau furnitur ekspor. Kayu sungkai sering digunakan sebagai pengganti kayu jati karena harganya lebih murah. Warnanya pun cenderung lebih terang daripada kayu jati. Selain kayu sungkai, kayu nyatoh kini juga popular digunakan sebagai pengganti kayu jati.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa kayu solid dapat bertahan lama dan materialnya padat sehingga mudah diberi detail-detail tambahan untuk hiasan. Namun sepanjang penggunaanya, kayu solid akan mengalami muai-susut yang dapat berpengaruh terhadap ukuran. Apabila tanpa langkah pencegahan yang tepat, beberapa jenis kayu solid lebih rentan terhadap rayap, sehingga dapat mengeluarkan bubuk kayu yang menyebabkan kayu keropos. Populer sebagai Table Top Kini, banyak orang yang menggunakan kayu solid sebagai material table top pada kitchen set. Menurut Wilopo Rusmaraji, arsitek dari Jendela Putih Studio, ada beberapa kelebihan dan kekurangan bila menggunakan kayu solid sebagai table top.
