Beberapa tahun belakangan ini, saya melihat semakin banyak orang yang mengupayakan adanya taman di rumah. Daripada menghabiskan lahan di belakang untuk mendapatkan ruang tambahan, lebih baik dimanfaatkan untuk taman. Namun masih banyak juga yang cenderung memilih “menghabiskan” lahan di belakang untuk meluaskan rumah. Konsekuensinya, bukaan hanya ada di depan. Biasanya rumah jadi gelap. Siang hari kita harus menyalakan lampu.
Efek lainnya, rumah terasa pengap dan panas. Cobalah untuk berkompromi dengan kebutuhan ruang. Sisakan sedikit area untuk tidak ditutup. Tanami rerumputan dan sedikit tanaman perdu, bubuhkan bebatuan. Lalu buatlah ruang dengan jendela atau pintu yang bisa dibuka ke arah taman tersebut (entah ruang makan, ruang keluarga, atau kamar tidur). Sekalipun harus rela kehilangan beberapa meter persegi untuk taman tersebut, Anda tak akan kehilangan kesan luas.
Karena rumah dengan taman di belakang akan terlihat lebih terang. Adanya jendela besar yang mengarah ke taman juga membuat kita bisa memasukkan ruang luar ke dalam rumah, sehingga ruang luar seolah menjadi bagian dari ruang dalam. Efeknya lebih dari sekadar luas. Ruang menjadi segar dan nyaman.
Bila Anda berpikir bahwa membuat taman itu sulit, kami berikan panduannya. Bila Anda beranggapan membuat taman menghabiskan biaya, kami berikan daſt ar tanaman dengan harga terjangkau. Bila Anda bingung menghitung biayanya, kami berikan juga hitungannya. Jadi, tak ada lagi alasan untuk mengelak membuat taman!