Selain sofa, rak TV, dan rak penyimpanan, kitchen set juga menjadi “sasaran empuk” untuk diperbarui kala renovasi. Kitchen set merupakan elemen penting yang ada di dapur, karena bukan sekadar memberi manfaat secara fungsional tetapi juga sekaligus memberi fungsi membuat dapur tampak cantik. Karena fungsinya yang cukup vital, merenovasi kitchen set tak boleh asal. Mendesain kitchen set membutuhkan pengukuran yang matang berdasarkan ilmu ergonomis.
Ilmu ergonomis sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang dimensi tubuh manusia. Tujuannya agar penghuni tidak kesulitan menjangkau tempat teratas maupun laci terbawah dari kitchen set tersebut. Berangkat dari Kebiasaan Membuat kitchen set harusnya berangkat dari kebiasaan Anda dalam memasak. Penghuni yang sering memasak, tentu membutuhkan kitchen set dengan ukuran yang besar dan fungsi yang maksimal.
Sebaliknya, jika Anda tidak terlalu sering memasak, kitchen set dengan ukuran besar justru akan mubazir. Atas alasan tersebut, Fadli Siradjuddin, arsitek A+Plan Architect and Interior Work menyarankan Anda untuk membuat kitchen set secara custom dibanding beli jadi di toko furnitur. “Kalau custom, Anda bisa menyesuaikan dengan ukuran ruang, kebiasaan memasak, sampai material yang bisa disesuaikan dengan bujet,” ujarnya.
Anda juga bisa menentukan di mana letak sink, seberapa banyak lemari penyimpanan, hingga material yang ingin digunakan. Sementara, kalau beli di toko furnitur, ukurannya belum tentu pas, materialnya juga belum tentu menggunakan material yang baik. Bila dibandingkan dari segi harga, menurut Fadli, kitchen set pesan bisa lebih mahal dibanding beli jadi di toko furnitur karena ukuran dan materialnya disesuaikan dengan kebutuhan penghuni.
