Ada pertanyaan menarik saat saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan ini. Pertanyaannya sederhana, tapi mempunyai makna yang luar biasa. “Kenapa ingin berkontribusi di kegiatan Rona Nusantara?” Jujur saja, saya ikut kegiatan ini karena tertarik dengan tagline nya.
Sharing and travelling. Ya, lebih tepatnya saya tertarik dengan travelling nya, hehe. Tapi, setelah dipikir ulang, rasanya terlalu kecil jika alasan ikut kegiatan ini hanya karena ingin jalan-jalan.
Travelling itu bonus, tapi sharing lebih utama. Jika dipikir-pikir, travelling memang bisa mendatangkan kebahagiaan, tapi mungkin sifatnya hanya sementara.
Pasti ada kebahagiaan yang yang jauh lebih besar daripada itu. Berbagi dengan sesama tentu lebih membahagiakaan. Setelah menemukan jawaban ini, saya mantapkan hati untuk ikut kegiatan ini.
Beberapa minggu kemudian, saya dinyatakan lolos. Itu artinya, saya bisa segera berbagi dengan warga Dusun Ngamprah Demak. Awalnya saya kira peserta Ronus hanya datang dari Pulau Jawa. Tapi ternyata perkiraan saya salah.
Peserta yang paling jauh datang dari Bengkulu, ada juga yang dari Makassar. Peserta kegiatan ini pun, beragam. Mulai dari mahasiswa sampai PNS pun ada di sini. Mereka sengaja menyempatkan waktunya untuk kegiatan Ronus.
Jumat, 23 Maret saya berangkat dari Bandung menuju Semarang. Sebetulnya kegiatan ini dilaksanakan di Demak. Tapi meeting point Ronus kali ini di Kantor Rumah Zakat Semarang.
Perjalanan menuju Demak dilanjut selepas magrib. Saya dan peserta Ronus lainya tiba di Demak sudah larut malam saat itu. Tapi warga Demak tetap menyambut kedatangan kami. Mahasiswa KKN yang ada di Desa pun ikut menyambut kami.
Mereka akan membantu kami selama melakukan kegiatan di sini. Keesokan harinya, kami memulai kegiatan Bakti Pendidikan di MI Roudlotussibyan. Sesi pertama, kami mulai kegiatan ini dengan kelas motivasi. Ketika ditanya tentang cita-cita, anak-anak dengan semangat menjawab.
