Tampilkan di aplikasi

Buku Salemba Empat hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Dimensi Strategis Pengembangan Koperasi/

1 Pembaca
Rp 164.900 15%
Rp 140.000
Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Praktik koperasi sudah tidak asing lagi di Indonesia karena sejalan dengan asas kekeluargaan dalam perekonomian yang tertuang dalam UUD 1945. Dasar filosofis koperasi sangat jelas, yakni mengedepankan kebersamaan individu di dalam kegiatan ekonomi, dan di sisi yang lain juga dikenal adanya kebersamaan yang sifatnya sosial. Namun pada kenyataannya, kebersamaan secara ekonomi sebagaimana keberadaan koperasi ini mengalami perkembangan yang psang surut.

Keberadaan koperasi itu sangat kompleks. Pengembangan koperasi terkait dengan multidimensi. Oleh karena itu, kurang memadai jika dalam pengelolaan dan pengembangannya hanya menggunakan pendekatan yang parsial. Harus ada bauran cara agar kompleksitas dimaksud bisa tertangani dengan baik. Buku ini akan membahas berbagai dimensi strategis yang dimiliki oleh koperasi dan pengelolaannya sehingga koperasi dapat dikembangkan secara optimal.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Abdul Talib Mustafa

Penerbit: Salemba Empat
ISBN: 9786231810250
Terbit: April 2023 , 196 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Praktik koperasi sudah tidak asing lagi di Indonesia karena sejalan dengan asas kekeluargaan dalam perekonomian yang tertuang dalam UUD 1945. Dasar filosofis koperasi sangat jelas, yakni mengedepankan kebersamaan individu di dalam kegiatan ekonomi, dan di sisi yang lain juga dikenal adanya kebersamaan yang sifatnya sosial. Namun pada kenyataannya, kebersamaan secara ekonomi sebagaimana keberadaan koperasi ini mengalami perkembangan yang psang surut.

Keberadaan koperasi itu sangat kompleks. Pengembangan koperasi terkait dengan multidimensi. Oleh karena itu, kurang memadai jika dalam pengelolaan dan pengembangannya hanya menggunakan pendekatan yang parsial. Harus ada bauran cara agar kompleksitas dimaksud bisa tertangani dengan baik. Buku ini akan membahas berbagai dimensi strategis yang dimiliki oleh koperasi dan pengelolaannya sehingga koperasi dapat dikembangkan secara optimal.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas izin dan perkenan-Nya buku ini bisa ditulis dan diterbitkan. Praktik berkoperasi telah lama digagas. Dasar filosofisnya sangat jelas, yakni mengedepankan kebersamaan individu di dalam kegiatan ekonomi karena pada sisi yang lain juga dikenal adanya kebersamaan yang sifatnya sosial. Namun di dalam kenyataannya, kebersamaan secara ekonomi sebagaimana keberadaan koperasi ini mengalami perkembangan yang pasang surut.

Penulis merasakan betul pasang surut perkembangan tersebut, dalam posisi sebagai penggiat ekonomi koperasi. Ketika baru saja menyelesaikan pendidikan S-1 tahun 1992, dengan idealisme menghidupkan ekonomi rakyat, penulis bersedia menerima tawaran untuk menjadi Manajer Koperasi Unit Desa (KUD) Sijollokeng Deceng Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Koperasi ini berkedudukan di Desa Pompengan, Kabupaten Luwu, jauh dari hiruk pikuk kapitalisme dan kemajuan perkotaan.

Menariknya, melalui KUD Sijollokeng Deceng, bersama para pengurus, kami dapat mengembangkan usaha industri sohun berbahan baku sagu dan bisa merambah pasar modern di perkotaan. Artinya, melalui kegiatan ekonomi KUD, potensi ekonomi perdesaan dapat merambah pasar perkotaan. Pengalaman ini berlangsung kurang lebih lima tahun hingga usaha industri sohun yang kami bina tersebut menjadi redup, lalu mati.

Kemudian, di tahun 1996, penulis ikut bergabung menjadi salah seorang karyawan— hingga sempat menjabat sebagai Direktur Muda—di Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Hasanuddin, Sulawesi Selatan, yakni sebuah koperasi sekunder yang beranggotakan KUDKUD se-Sulawesi Selatan. Koperasi ini sempat berjaya dengan berbagai macam usahanya.

Semula berbasis pada produk dan kebutuhan pertanian, lalu berkembang ke usaha taksi, simpan pinjam, dan bisnis perkulakan, dengan jumlah karyawan sekitar 1.800 orang.

Sayangnya, memasuki tahun 2000-an koperasi sekunder ini juga perlahan mengalami kemunduran, dan akhirnya seperti seekor gajah tua yang sudah renta.

Setelah itu, penulis aktif sebagai Pengurus Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Sulawesi Selatan selama dua periode atau sepuluh tahun. Lalu, menjadi Wakil Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Makassar juga selama dua periode, atau sepuluh tahun. Pada masa-masa inilah penulis aktif melakukan penelitian dan menjadi tenaga pelatih pada berbagai kesempatan dalam upaya pemberdayaan koperasi.

Hal tersebut terus berlanjut hingga penulis diberi kepercayaan pada Musda Dekopinda Kota Makassar, Desember 2020 untuk menjadi Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Makassar untuk masa bakti 2020–2025. Amanah ini semakin menenggelamkan penulis dalam hiruk pikuk kehidupan koperasi menghadapi hal-hal yang mendasar, serta yang bersifat administratif.

Rentetan pengalaman tersebut telah membentuk cara pandang tersendiri bagi penulis bagaimana sejatinya mengembangkan koperasi. Tentu cara pandang tersebut tidak dapat dikatakan lepas dari berbagai teori, pengalaman dan cara pandang terdahulu. Tetapi, penulis ingin menegaskan pada bagian pengantar ini jika cara pandang tersebut didasarkan pada asumsi dasar bahwa “mengembangkan koperasi hendaknya dilakukan secara holistik” karena dengan pendekatan seperti ini koperasi bisa mengatasi berbagai titik lemah yang membuatnya mudah runtuh dan tidak berdaya.

Dengan kata lain, keberadaan koperasi itu sangat kompleks. Oleh karena itu, kurang memadai untuk mengelola dan mengembangkannya hanya dengan pendekatan yang parsial. Harus ada bauran cara agar kompleksitas dimaksud bisa tertangani dengan baik.

Berangkat dari asumsi itulah, kemudian penulis berusaha menilik atau menelusuri satu per satu dimensi-dimensi strategis dari koperasi yang seharusnya dibenahi, dikelola, dijaga, dan dikembangkan. Tentu penelusuran tersebut terbantu oleh latar belakang akademis selaku tenaga pengajar pada program Pascasarjana Universitas Indonesia Timur, Makassar, Sulawesi Selatan dan sebagai tutor pada program Pascasarjana Universitas Terbuka, walaupun pada jurusan yang tidak terkait langsung dengan seluk beluk koperasi, tapi cukup menolong dalam melakukan sistematisasi dan menggiring pandangan ini ke dalam kaidah ilmiah yang sekaligus berguna bagi upaya pengembangan koperasi pada sisi praktisnya.

Kaitan pemahaman akademik penulis dengan pengembangan koperasi lebih pada perspektif administrasi bisnis. Pada pengajaran ilmu administrasi, salah satu bagian yang termasuk di dalamnya adalah administrasi bisnis. Kemudian, administrasi bisnis ini diletakkan pada pandangan administrasi modern yang tidak lagi hanya berfokus pada birokrasi dengan tematik tentang struktur, fungsi, dan perilaku sebagaimana pada administrasi klasik, melainkan juga menekankan atau memberi perhatian terhadap organisasi publik secara umum dengan tema kolaborasi, partnership atau kemitraan, selain struktur, fungsi, perilaku, serta teknologi komunikasi.

Penulis juga terinspirasi dengan berbagai pengalaman dalam mengajarkan manajemen strategis, terutama bagaimana mengidentifikasi masalah internal dan eksternal organisasi, lalu kemudian menyusun cara-cara penyelesaiannya dengan fokus pada elemen-elemen yang mendasar. Inspirasi lainnya bersumber dari hasil riset doktoral penulis tentang kemitraan multipihak dalam pengembangan koperasi dan UKM. Poin yang paling penting dari riset tersebut bahwa ada banyak hal yang harus diselesaikan oleh sebuah institusi— termasuk koperasi dan UKM—tapi selalu saja institusi tersebut dihadapkan pada aneka keterbatasan. Oleh karena itu, kemitraan dan kolaborasi menjadi jalan keluar untuk mengatasi keterbatasan tersebut.

Dalam konteks administrasi modern itulah sesungguhnya koperasi dapat dilihat karena perhatian administrasi tidak lagi terbatas pada birokrasi, melainkan juga menyasar organisasi publik. Demikian juga dengan tematiknya, tidak lagi terbatas pada struktur, fungsi, dan perilaku, melainkan juga ditambahkan aspek kolaborasi, partnership, serta pemanfaatan kemajuan teknologi di dalamnya.

Pergulatan pengalaman dan pikiran tersebut kemudian mendorong penulis untuk memadukannya dalam sebuah cara pandang tentang pengembangan koperasi melalui elemen-elemen strategisnya. Hal tersebutlah yang akan ditemukan di dalam buku ini.

Atas gabungan pandangan itu, penulis cenderung memberi judul pada buku ini Dimensi Strategis Pengembangan Koperasi: Perspektif Administrasi Bisnis.

Semoga bacaan ini memberi manfaat bagi pihak-pihak yang ingin belajar dan mendalami koperasi dalam berbagai dimensi strategisnya. Selain itu, yang paling penting adalah buku ini dapat memberi sumbangan pikiran bagi perkembangan koperasi di era yang kompetitif ini.



Makassar, 21 November 2022
Penulis,
Dr. Abdul Talib Mustafa, M.Si.

Penulis

Abdul Talib Mustafa - Lahir di Luwu tahun 1960, menyelesaikan pendidikan S-3 Ilmu Administrasi di Universitas Hasanuddin (2014). Penulis aktif dalam gerakan dan pengembangan koperasi, antara lain pernah menjadi Manajer KUD Sijollekeng Deceng–Luwu, anggota Kelompok Kerja DEKOPIN, Supervisor Small Business Service Project PLN-PPMA, pengurus Dekopinwil Sulawesi Selatan, Direktur Muda Perencanaan dan Pengembangan Puskud Hasanuddin, serta saat ini sebagai Ketua Dekopinda Kota Makassar (2020–2025).

Buku-buku yang telah ditulis, antara lain Kerjasama Antar Daerah (2008), Menghalau Kemiskinan (2011), Dari Timur Indonesia Bangkit (2012), Menuju MDGs Seri 1 (2013), Menuju MDGs Seri 2 (2014), dan Kemitraan dalam Pelayanan Publik (2017).

Saat ini, penulis bekerja sebagai Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia Timur (2009–sekarang). Penulis juga merupakan Tutor Universitas Terbuka (2016–2018), Tenaga Ahli Perancangan Undang-Undang Komite IV DPD RI (2015–2019), serta Manajer Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Wil. VI Sulawesi, Maluku, dan Papua (2005–sekarang).

Daftar Isi

Sampul Depan
Tentang Penulis
Prakata
Daftar Isi
Bab 1 — Pendahuluan
     Latar Belakang
     Koperasi sebagai Pelaku Ekonomi Sepanjang Masa
     Dimensi Strategis Pengembangan Koperasi
     Daftar Pustaka
Bab 2 — Dimensi Kelembagaan
     Makna Kelembagaan
     Kelembagaan Koperasi
          Rapat Anggota
          Pengurus
          Pengawas
     Daftar Pustaka
Bab 3 — Dimensi Usaha
     Jenis Usaha
     Basis Kepentingan Anggota
     Dari Core Business ke Diversifikasi
     Bermain di Pasar Global
     Daftar Pustaka
Bab 4 — Dimensi Modal
     Modal Sendiri
     Modal Pinjaman
     Hibah
     Daftar Pustaka
Bab 5 — Dimensi Ilmu dan Teknologi
     Penguatan Usaha
     Tata Kelola Perangkat Koperasi
     Manajemen Koperasi
     Penyelenggaraan Usaha Koperasi
     Peningkatan Daya Saing
     Pengoptimalan SHU
     Ilmu dan Teknologi yang Relevan
     Daftar Pustaka
Bab 6 — Dimensi Manajemen
     Perkembangan Manajemen
     Lima Aspek Manajemen yang Utama
     Aspek Perencanaan
     Aspek Pengorganisasian
     Aspek Pembiayaan
     Pemasaran
     Pemanfaatan Teknologi Informasi
     Daftar Pustaka
Bab 7 — Dimensi Kemitraan
     Urgensi Kemitraan
     Lingkup Kemitraan
     Membangun Kemitraan
     Daftar Pustaka
Bab 8 — Dimensi Etika Moral
     Etika-Moral bagi Koperasi
     Aapek-Aspek Etika Moral
     Daftar Pustaka
Bab 9 — Catatan Penutup
     Berpijak pada Kebersamaan
     Adaptasi pada Kemajuan
     Daftar Pustaka
Indeks
Sampul Belakang