Tampilkan di aplikasi

Siaga dini sambut musim kemarau

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3899
14 Juni 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3899

Guna mengantisipasi kemarau tahun 2021 yang diperkirakan mulai terjadi pada Juli mendatang, Kementerian Pertanian menghimbau Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memanfaatkan sumber air yang ada.

Sinar Tani
Beragam cara dilakukan Kementerian Pertanian agar petani masih dapat berproduksi di tengah ancaman kekeringan saat musim kemarau, terutama di daerah sentra pangan. Mulai dari pompanisasi hingga penggunaan sumur bor.

Guna mengantisipasi kemarau tahun 2021 yang diperkirakan mulai terjadi pada Juli mendatang, Kementerian Pertanian menghimbau Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memanfaatkan sumber air yang ada. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, kondisi ENSO (El Nino Southern Oscillation) sampai Oktober 2020 adalah netral. Puncak musim kemarau diperkirakan pada bulan Juli-Agustus-September 2021.

Salah satu daerah yang menjadi langganan kekeringan adalah areal sawah dan lahan pertanian di kawasan Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Data Dinas Pertanian Sukabumi menyebutkan sawah di 9 kecamatan yang masuk wilayah IV sudah dalam status kekeringan ringan.

Namun jika ada hujan turun, maka pertanaman padi masih bisa tertolong. Sebaliknya jika tidak ada hujan dalam kurun seminggu hingga sebulan, statusnya naik menjadi kekeringan sedang, berat, bahkan bisa berakhir gagal panen atau puso.

Begitu juga wilayah Indramayu yang merupakan daerah sentra pertanian padi di kawasan Pantura Jawa Barat. Tiap tahunnya lahan pertanian di kabupaten tersebut biasa terkena dampak kekeringan hingga ratusan hektar sawah dan berakhir puso.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI