Tampilkan di aplikasi

Waspadai serang padi, cegah dini penyakit blas

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3899
14 Juni 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3899

Lahan padi seluas 0,25 ha yang ditanami varietas Inpari 30 dan berumur 46 hari tengah terserang penyakit blas.

Sinar Tani
Hama dan penyakit tanaman ibarat tamu tak diundang yang selalu datang saat musim tanam padi tiba. Salah satu organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang kerap menyerang tanaman padi adalah blas. Itulah yang kini dirasakan, Jumar (52) Ketua Kelompok Tani Sari Mulya, Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah. Saat ini lahan padi seluas 0,25 ha yang ditanami varietas Inpari 30 dan berumur 46 hari tengah terserang penyakit blas.

Serangan penyakit pada tanaman padi yang dibudidayakan di lahan gambut sudah hampir mencapai 30 persen. Penyakit yang disebabkan jamur Pyricularia grisea. Jamur P. grisea ini dapat menginfeksi pada semua fase pertumbuhan tanaman padi mulai dari persemaian sampai menjelang panen.

Menurut Penyuluh BPTP Kalteng, Dewi Ratnasari, pada fase bibit dan pertumbuhan vegetatif tanaman padi, jamur P. grisea menginfeksi bagian daun dan menimbulkan gejala penyakit yang berupa bercak coklat berbentuk belah ketupat yang disebut blas daun.

Sedangkan pada fase pertumbuhan generatif tanaman padi, gejala penyakit blas berkembang pada tangkai/leher malai disebut blas leher. Kondisi terparah jika terserang penyakit blas leher adalah infeksinya dapat mencapai bagian gabah. Bahkan patogennya dapat terbawa gabah sebagai patogen tular benih (seed borne).
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI