Tampilkan di aplikasi

Iskandar, geluti budidaya lebah kelulut demi ibu

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3899
14 Juni 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3899

Iskandar (kiri), ibunda (tengah) dan istri (kanan) dekat sarang lebah kelulut di pekarangan rumahnya.

Sinar Tani
Untuk kesembuhan Ibundanya yang divonis penyakit jantung dan harus minum obat seumur hidup, Iskandar mencoba membudidayakan madu kelulut. Kondisi kesehatan Ibunya pun kini berangsur pulih karena rajin mengkonsumsi madu kelulut dan pendapatannya bertambah.

Iskandar bercerita, sakit menahun ibunya dan cocok dengan diobati oleh Madu Kelulut yang membuat dirinya geluti budidaya Lebah Kelulut. Akhir 2019 lalu ia berangkat ke tempat adiknya di Kutabinje untuk menjajaki dan belajar singkat budidaya lebah Kelulut. Dari dana yang ada, Iskandar langsung membeli 10 sarang siap pakai seharga Rp 6 juta.

Pria yang tidak tamat pendidikan SMP ini lahir di Bagok - Aceh Timur, 1 Januari 1975 ternyata berhasil membudidayakan lebah kelulut. Dari sepuluh sarang, sebulan kemudian ketika waktu musim bunga, lebah kelulutnya dapat menghasilkan 4 liter madu.

Dalam setahun, dirinya mulai panen sekitar bulan Februari -  Juni. Hingga kini sarangnya sudah meningkat berjumlah 98 sarang yang ditempatkan pada tiga lokasi yaitu dekat rumahnya, Alue Siwah Serdang dan Bukit Batee Kecamatan Banda Alam. Sarang madu dibelinya sampai ditempat seharga Rp 550.000 per sarang, dan melibatkan tiga pekerja untuk tiga lokasi.

Sementara untuk di rumahnya ada 20 sarang yang dikelola sendiri, sembari mempelajari teknologi budidayanya. Ukuran sarang per unit berkisar 33 x 33 cm dengan vegetasi tanaman disekitarnya ada air mata pengantin, jambu, jeruk bali, rambutan dan tanaman lainnya.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI