Setiap tanggal 1 Juni berbagai elemen masyarakat di tanah air menggelar aneka kegiatan dalam rangka memperingati Hari Susu Nusantara (HSN). Tahun 2021 karena masih dalam masa pandemi Covid-19 kegiatan peringatan lebih banyak dilaksanakan secara daring. Semua pihak kembali diingatkan betapa masih banyaknya pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan untuk dapat mendongrak produksi susu nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap susu impor.
Dalam acara Webinar bertema “Menanti Kebangkitan Persusuan Indonesia” yang diselenggarakan Indonesia Livestock Club, belum lama berselang, Ketua Dewan Persusuan Nasional (DPN), Teguh Boediyana, mengemukakan, seiring pertambahan penduduk serta berkembangnya kegiatan industri kuliner yang menggunakan bahan baku susu maka permintaan akan produk susu juga meningkat dari tahun ke tahun.
Fenomena tersebut sesungguhnya membuka peluang bagi peternak sapi perah di dalam negeri untuk bisa mengembangkan usahanya menjadi lebih besar lagi. “Tetapi DPN melihat peternakan sapi perah rakyat saat ini dalam kondisi lampu merah. Justru yang sedang dan akan bangkit adalah korporasi besar yang sudah merambah dari hulu sampai hilir,” tuturnya.
Mereka yang awalnya bermain hanya di segmen hilir, menurut Teguh, faktanya sekarang menangkap peluang besar tersebut dan masuk juga di sektor hulu (budidaya). Usaha peternakan sapi perah rakyat masih belum mendapat perhatian dari pemerintah dalam porsi yang layak sehingga kini posisinya kian termarjinalisasikan.
