Tampilkan di aplikasi

Menyiasati lahan kering dengan sistem menthuk jagung

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3911
14 September 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3911

Lahan Kering

Sinar Tani
Di Kabupaten Malang, terutama di Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir, dengan keterbatasan air, jagung menjadi penyelamat pengisi kocek petani. Dari menanm jagung, petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sido Muncul 1 mampu menghasilkan lebih banyak keuntungan dari budidaya padi.

Penyuluh Pertanian, Ferly Tambunan mengatakan, dengan keterbatasan dalam budidaya jagung ini, petani bisa panen hingga 8 ton/ha. “Semoga masalah ketersediaan air pada musim tanam berikutnya, khususnya saat musim kemarau dapat teratasi dengan adanya bantuan embung atau sumur air, sehingga petani dapat merasakan kembali dapat bertanam sesuai jadwal tanam yang seperti dulu,” tuturnya.

Berbeda dengan petani di Malang, petani Grobogan, Jawa Tengah justru punya solusi untuk mengoptimalkan lahan yang selama ini dianggap marginal. Cara tersebut bisa menjadi contoh petani lain di Tanah Air. Ketika petani lain pasrah dengan kondisi lahan kering, ternyata petani di Grobogan justru berhasil menyiasatinya.

Petani menerapkan sistem menthuk dalam budidaya jagung. “Methuk berasal dari kata pethuk dalam bahasa Jawa bermakna bertemu. Dalam bentuk aktif methuk bermakna menjemput. Jadi artinya menjemput tanam,” kata Kepala Dinas Pertanian Grobogan, Jawa Tengah, Sunanto
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI