Komunikasi Petani, Penyuluh dan Alam dalam PHT
Sahabat Tabloid Sinar Tani yang Budiman,
Menyimak keluhan petani tentang hama dalam Webinar yang dilaksanakan oleh Tabloid Sinar Tani, bekerjasama dengan BASF Indonesia pada tanggal 26 Juli, teringat akan satu perjalanan pengendalian hama yang ingin kita angkat pada Edisi kali ini. Yaitu bagaimana petani menangani pertanamannya yang diserang hama dengan menggunakan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT). PHT dikembangkan pada tahun 80-an dan menjadi model pengendalian hama di dunia.
PHT menjadi fenomenal karena di sana petani mengamati, menghitung, mengambil tindakan dan kalau perlu berkonsultasi kepada penyuluh dan juga pakar hama. Keberhasilannya tidak hanya berupa fisik seperti produksi, dampak positif terhadap lingkungan, finansial yaitu biaya dan keuntungan, tetapi menjadi tonggak keberhasilan pembelajaran petani dan juga penyuluh dalam berinteraksi dengan alam.
Keberhasilan PHT menggema ke seluruh dunia sehingga banyak petani dari berbagai negara lain datang untuk belajar. Inilah pembelajaran yang paripurna. Alam-Petani-Penyuluh-Pakar Hama menyatu dalam mempelajari fenomena alam. Tidak hanya dalam menangani, memantau dan menangani hama, tetapi melalui PHT terjadi dan semakin baiknya komunikasi dan interaksi antara petani, penyuluh, pakar hama dengan alam di sekitarnya.
Pada tahun 80-an sebelum isyu perubahan iklim menguat, PHT telah menjadi program penting. Penerapan sistem PHT dilakukan secara bersistem, terpadu dan terkoordinasi dengan baik. Sasaran produksi dan ekonomi tercapai tanpa merusak lingkungan hidup dan aman bagi kesehatan manusia. PHT mempertahankan produksi dan mengedepankan kualitas produk pertanian, mempertahankan populasi hama atau tingkat serangan di bawah ambang yang berdampak negatif terhadap produksi, lingkungan dan pendapatan petani. Penggunaan pestisida kimia merupakan alternatif terakhir apabila teknik pengendalian yang ramah lingkungan tidak mampu mengatasi.
Sahabat Tabloid Sinar Tani yang Budiman.
Tidak bisa dipungkiri penggunaan dan peredaran insektisida kimia masih tinggi walaupun kepedulian masyarakat konsumen terhadap makanan bebas kandungan pestisida dan bahan kimia semakin menguat. Petani menggunakan pestisida kimia karena usahtani memerlukan biaya tinggi perlu diproteksi agar terhindar dari resiko kegagalan akibat serangan hama.
PHT adalah solusi. Program ini perlu terus dimasyarakatkan, didukung oleh SDM dan anggaran yang memadai. PHT merupakan salah satu konsep pengendalian yang lebih berlandaskan pada pendekatan ekologi dan ekonomi.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, pengendalian secara fisik, pengendalian secara mekanik, penggunaan varietas tahan hama, pengendalian secara hayati, pengendalian dengan regulasi dan karantina harus didahulukan. Pengendalian secara kimiawi merupakan alternatif terakhir.
Cara-cara pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan harus terus dipromosikan. Pestisida dan pupuk organik dan hayati yang sudah mulai berkembang harus menjadi program yang semakin dibesarkan.
SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu) adalah kebanggaan petani dan penyuluh pertanian, tempat petani belajar dan beinteraksi dengan alam untuk menghasilkan produk pertanian yang aman, berwawasan lingkungan dan sekaligus menguntungkan.