Ibarat pepatah bersatu lah seperti sapu lidi. Jika bersatu, maka akan sulit dipatahkan. Begitu seharusnya petani. Karena dalam berusaha tani, cenderung individual, posisi tawar petani Indonesia terbilang sangat rendah. Dengan bergabung dalam kelembagaan atau kelompok tani, posisi tawar petani bisa meningkat.
Peningkatan posisi tawar petani dengan membangun kelembagaan menjadi salah satu program UPLAND Project. Bahkan bukan hanya menyasar kaum petani, peternak dan pekebun yang lebih banyak berkecimpung di sawah, kandang atau ladang.
Proyek yang mendapat sokongan dana hibah dari Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund For Agricultural Development (IFAD) juga menyasar kelembagaan kaum wanita, terutama dalam mengoptimalkan lahan pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Jika melihat posisi kelembagaan petani, maka memiliki titik strategis dalam menggerakkan sistem agribisnis di pedesaan. Banyak sumberdaya pedesaan yang dapat dikelola dalam meningkatkan profesionalisme dan posisi tawar petani atau kelompok tani di Indonesia.
Petani yang tergabung dalam kelembagaan tersebut dapat membentuk korporasi atau badan usaha untuk memasarkan produk, bukan hanya pasar dalam negeri, tapi juga ekspor.
