Andra Nuryadi Editor In Chief
Banyak orang kecewa ketika pabrikan gadget khususnya telekomunikasi (smartphone, tablet, dll) kurang bergairah saat mengikuti pameran Consumer Electronics Show (CES), Januari silam di Las Vegas, Amerika. Harap maklum, sejak dulu CES memang seperti sebuah pameran produk elektronik dari seluruh kategori dan segmen.
Jadi, ya nyampur antara kulkas, televisi, dengan smartphone hingga kendaraan. Lagi pula digelar awal tahun. Bagi vendor besar seperti Samsung, Sony, Xiaomi, LG, dan sebagainya terlalu dini untuk mengungkapkan gacoan mereka yang akan meneruskan tongkat estafet di tahun 2016. Di sisi lain, iklim penjualan pada awal tahun biasanya tak terlalu menggairahkan.
Makanya, tak sedikit produk lawas atau keluaran 2015 yang hadir lagi, meski dibalut dengan up grade teknologi. Bagi pelaku bisnis telekomunikasi CES hanyalah sebuah ajang pemanasan belaka.
Tetapi tidak dengan Mobile World Congress (MWC) yang dihelat 22-25 Februari silam. Ajang yang telah digelar sejak 1987 ini justru menjadi ruang unjuk setelah para teknisi dan desainer sejumlah pabrikan melakukan kerja keras pada tahun silam. Pertarungan teknologi seluruh lini produk telko benar-benar meletup di Fira Gran Via, Barcelona, Spanyol. Ibarat sebuah mal, MWC menyediakan seluruh produk.
Banyak informasi bocor sebelum itu. Dan para produsen pun industri menjawabnya. MWC sekaligus sebagai bendera start untuk berkibarnya laju penjualan produk-produk baik flagship maupun pendukungnya. Bagi pelaku industri, tidak ikut MWC seperti ingin menjauhkan diri dari ekosistem telekomunikasi. Kendati di mata Apple Corp. MWC bukan lah media yang paling cocok untuk mengenalkan produknya. Maklum namanya juga Apple, keeksklusivitasan itu masih dijunjung tinggi meski Steve Job telah mendiang. Dan, mereka punya ajang sendiri.
Padahal, seperti halnya Apple, beberapa vendor besar punya ajang eksklusif pula. Samsung punya Samsung Forum. Lenovo secara rutin bikin keriaan sendiri. Tetapi tidak cukup segemilang jika mereka hadir di MWC. Sebab ada gengsi dan pertaruhan harga diri di sana.
Asia punya CommunicAsia, yang sekarang masih dihelat di Singapura dan sempat berfranchise ke Vietnam. Namun, acara ini sudah kehilangan kreativitas hingga gaungnya menurun. Dulu, lima hingga 10 tahun silam, CommunicAsia adalah kiblat jika produsen dan pelaku bisnis telko hendak masuk ke benua kuning ini.
Tetapi tahun silam, MWC justru melebarkan sayap ke Tiongkok. Tepatnya di Shanghai. Namun ini seperti sebuah political will saja agar mampu menyamai CES yang juga merambah dalam versi Asia (juga digelar di Shanghai).
Di nomor ini, kami menghadirkan laporan Mobile World Congress dengan segala keriuhan munculnya perangkat yang akan menghiasi harihari Anda para penyuka teknologi dan penggemar gadget. Silakan nikmati.