Tampilkan di aplikasi

Menunggu asparagus, baby buncis panen duluan

Majalah Swara Cinta - Edisi 86
24 Januari 2019

Majalah Swara Cinta - Edisi 86

Panen buncis

Swara Cinta
Wonosobo – Pagi itu, Kamis (15/3/2018), para petani yang mengikuti Program Kebun Sayur Asparagus (KSA) di Desa Mlandi, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng) mengumbar senyum senangnya, karena pagi itu dijadwalkan panen pertama baby buncis yang ditanam 45 hari lalu. “Hasilnya baru sekitar 7 kg,” ungkap Damayanti, Pendamping Program KSA Dompet Dhuafa Jateng kepada Swara Cinta, Maret 2018.

Dikatakannya, Program KSA merupakan program pemberdayaan kelompok petani di Wonosobo yang dicetuskan Dompet Dhuafa (DD) Jateng bekerjasama dengan Perhimpunan BMT Indonesia (PBMTI) Wonosobo. Dipilih membudidayakan asparagus, lanjut Damayanti, karena jenis sayuran dari spesies genus asparagus inilah yang sangat cocok ditanam di lahan dengan ketinggian antara 600-1000 mdpl seperti di Desa Mlandi, Garung, Wonosobo tersebut.

Ia menceritakan, program KSA sudah dimulai sejak akhir tahun 2017 namun saat ini bibitnya masih dalam proses penyemaian. Sambil menunggu bibit siap dipindahkan ke lahan, petani binaan menanam tanaman pendamping yaitu baby buncis. “Tanaman selingan ini dapat juga menambah pendapatan petani, karena selama 2 bulan sebelum mulai penanaman bibit asparagus, baby buncis sudah bisa dipanen,” ujarnya.

Dijelaskan Damayanti, baby buncis bisa panen hingga 30 kali, dan hasil panen diproyeksikan terus meningkat mengingat tanah yang subur karena hasil pupuk alami yang dibuat sendiri oleh petani. Untuk penjualannya, imbuh Damayanti, para petani dapat melakukan setiap hari melalui pengepul di Wonosobo. Dari Wonosobo baby buncis selanjutnya dikirim ke Soropadan, Temanggung yang dikemas sesuai dengan permintaan konsumen, karena kebutuhan ekspor ke Singapura.
Majalah Swara Cinta di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI