Tampilkan di aplikasi

Saya ingin peternak dan petani Indonesia memiliki daulat pangan di negeri sendir

Majalah Swara Cinta - Edisi 96
10 Juli 2019

Majalah Swara Cinta - Edisi 96

H. Sudarmoko di kandang miliknya

Swara Cinta
Usai pensiun dari American Home di tahun 2007 Sudarmoko memilih untuk menjadi peternak. Bak gayung bersambut pria kelahiran Nganjuk 66 tahun silam itu ditawari sebidang tanah di Desa Cigeureung, Kecamatan Cigeger, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kendati pernah menduduki jabatan bergengsi selama bekerja, namun ayah dua orang anak itu tak canggung jadi pengangon sapi.

“Ini keinginan saya dari kecil. Selama di kampung saya lihat peternak itu sulit dan selalu merugi ketika menjual sapinya. Saya ingin buktikan kalau beternak itu harus berhasil,” ujar pria yang lama menghabiskan masa kecilnya di Pacitan, Jawa Timur. Berbekal ilmu peternakan dari tempatnya bekerja, alumni UNAIR Surabaya ini, membuka peternakan sapi perah dibawah bendera koperasi Lembah Kamuning Dairy Farm bentukannya. Di lahan 2 hektar tersebut pria yang akrab disapa Moko itu mendirikan kandang sapi perah, sapi potong, silo penampung susu dan sepetak lahan perkebunan.

Koperasi tetangga Moko yang awalnya skeptis terhadap dirinya, perlahan sirna ketika Presiden RI kala itu Susilo Bambang Yudhoyono bertandang untuk melihat sistem pengelolaan ternak di kawasan ini. Berkat kepiawaiannya mengelola peternakan, Moko dipanggil untuk berkarya di Fottera Brands New Zealand. “Saya baru kembali ke tanah air tahun 2013. Selama di New Zealand Lembah Kamuning dikelola istri dan teman,” ujar Moko yang selama di New Zealand mengaku kagum terhadap para peternak yang dihormati oleh Negara.

Pulang ke tanah air, Moko kembali melakukan ekspansi. Tak tanggungtanggung dengan menduplikasi ilmu dari New Zealand, Moko mendirikan pabrik pengolahan yogurt di Padalarang. Kini pabrik tersebut mampu memproduksi 7,5 ton yogurt per hari berlabel Yoforia. Di sisi lain Moko juga mengubah peternakannya dengan menggunakan basis intergreted farming system dimana tidak ada residu yang keluar dari peterakan secara cuma-cuma.
Majalah Swara Cinta di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI