Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menargetkan Indonesia bebas truk ODOL (over dimension & overload) pada 1 Januari 2023. Berdasarkan data Kemenhub, pelanggaran melibatkan truk overload mencapai 81,7 persen yang mengakibatkan kerugian negara senilai Rp 43 triliun dalam satu tahun.
Kemenhub terus berupaya memperbaiki dan menangani permasalahan ini dari hulu ke hilir untuk terciptanya Zero ODOL di Indonesia. Salah satu upayanya adalah melakukan pengawasan terhadap 21 Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau jembatan timbang di seluruh Indonesia. Upaya lain yang dilakukan Kemenhub untuk meningkatkan keselamatan bersama, seperti melarang truk ODOL memasuki jalan tol dan memaksimalkan pengoperasian jembatan timbang di jalan nasional.
Technical Warranty Dept. Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Reiner Tandiono mengatakan bahwa Isuzu sebagai produsen kendaraan niaga tentunya turut mendukung kebijakan Zero ODOL pada tahun 2023. Reiner tak menampik bahwa truk ODOL itu sendiri karena adanya pengusaha yang mencoba memaksimalkan tambahan keuntungan, dan menghendaki biaya logistik lebih kompetitif dengan menambah muatan pada truk hingga kurang peduli terhadap keselamatan sopir dan orang lain. “Padahal, dampak kecelakaan akibat truk ODOL akan lebih besar bagi bisnis. Seperti kehilangan produksi, tidak mampu bekerja lagi, sampai risiko terbesar adalah meninggal dunia,” katanya.
