Ikhtisar
Akhir tahun 90-an, kosa kata arsitektur di Indonesia dilengkapi dengan perkembangan gaya arsitektur modern dan minimalis. Kedua gaya arsitektur ini mendapat pengakuan dan tempat yang sangat baik di kalangan masyarakat umum dan professional. Pengakuan tersebut bukan saja melihat melalui implementasi yang sangat banyak dan beragam, tetapi juga melalui penghargaan-penghargaan yang diberikan-termasuk oleh IAI (ikatan arsitek Indonesia) sebagai wadah yang menaungi profesi arsitek –kepada karya-karya dengan gaya ini. Pengembang-pengembang perumahansemakin membawa popularitas arsitektur minimalis ke level yang terjangkau masyarakat luas, sehingga kata-kata minimalis pun hamper selalu muncul dalam setiap ruang iklan media maupun kota. Beberapa penggunaan kata minimalis yang popular ditemukan di Indonesia saat ini antara lain landed haouse minimalis, modern minimalis, tropis minimalis, dan oriental minimalis. Perkembangan variasi-variasi yang dikatakan berakar dari arsitektur minimalis diatas, juga menunjukan adanya fleksibelitas pendefinisian arsitektur minimalis yang sering berawal dari pertanyaan apakah ketika bangunan menggunakan ornament sesedikit mungkin serta bentuk yang sederhana berarti ia sudah termasuk arsitektur minimalis? Hingga seberapa minimal elemen-elemen ada di sebuah karya arsitektur sehingga dikategorikan arsitektur minimalis?
Dengan keinginan untuk membagikan hasil telaah dan pemikiran, buku ini mencoba memberikan penjelasan mengenai apa itu minimalis dan arsitektur minimalis, dari mana arsitektur minimalis lahir dan mewujud hingga bagaimana arsitektur minimalis menjadi sebuah karya arsitektur.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Arsitektur saat ini telah berkembang sangat pesat. Sebagai sebuah produk maka ide, tipologi, gaya dan metode yang menciptakan arsitektur telah sampai pada wujud yang belum pernah terpikirkan sebelumnya atau sekadar pernah menjadi bagian dari imajinasi arsitek dan masyarakat lainnya. Namun selain sebuah produk, arsitektur—terutama bagi mahasiswa, akademis, praktisi/ arsitek—menjadi penting untuk dipahami sebagai sebuah hasil proses. Faktor internal dan eksternal yang harus dianalisis dan disintesis menjadi sebuah aktivitas yang penting, unik namun menarik untuk dimengerti. Di era informasi yang sangat mudah saat ini, mencari literatur tentang arsitektur sebagai produk sangat mudah dilakukan. Situs-situs internet, majalah hingga buku-buku dengan mudah memenuhi kebutuhan tersebut. Namun untuk memahami arsitektur sebagai sebuah proses, belum banyak media, termasuk buku, yang mengisi kekosongan ini. Dengan semangat mengisi kekosongan tersebut, buku arsitektur minimalis ini disusun.
Sebagai sebuah produk, arsitektur minimalis mendapatkan tempat terhormat dalam perkembangan dunia arsitektur, termasuk di Indonesia. Hanya saja, keindahan visual tersebut menjadi sering disalahartikan, sehingga juga mudah untuk menemukan minimalis sebagai branding produk semata (untuk alasan pemasaran). Buku ini ingin membagikan hasil studi penulis mengenai faktor-faktor, seperti filosofi, teori, konsep dan prinsip, yang digunakan untuk merangkai banyak elemen menjadi sebuah produk arsitektur minimalis.
Buku ini tersusun atas beberapa bagian yang membahas mulai dari terminologi kata, perkembangan minimalis dalam beberapa bidang, serta arsitektur minimalis dan potensi pengembangannya.
Bagian pertama memberikan gambaran yang melatarbelakangi pemilihan tema arsitektur minimalis serta penulisan buku ini. Bagian kedua menjadi bagian yang menunjukkan keterkaitan arsitektur minimalis dengan terminologi kata, beberapa gerakan maupun gaya seni/arsitektur modern yang berkembang di Eropa dan Amerika, serta dengan beberapa ajaran di Asia, Eropa dan Amerika yang memiliki persinggungan tema, filosofi maupun karakter. Bagian ketiga merupakan bagian utama buku yang membahas ideologi, teori, konsep dan prinsip yang berkembang dalam arsitektur minimalis. Bagian keempat mencoba menjelaskan posisi arsitektur minimalis terhadap perkembangan arsitektur yang telah ada, termasuk melihat potensinya terhadap isu-isu arsitektur saat ini.
Sebagai hasil dari proses panjang, buku ini melibatkan banyak pihak secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, saya haturkan terima kasih kepada semua rekan dan senior di Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan (JUTAP) FT UGM yang menjadi tempat diskusi maupun menjadi motivator penulisan buku ini. Secara khusus, saya mengucapkan terima kasih kepada Ir. Ikaputra, M.Eng, Ph.D., Ir. Sudaryono, M.Eng, Ph.D., Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, Ir. Adi Utomo Hatmoko, M.Arch. dan Muhammad Sani Roychansyah, S.T.
M.Eng. D.Eng. yang memberikan bimbingan, masukan, kritik dan saran pada tesis S2 yang menjadi cikal bakal buku ini; Ir. Revianto Budi Santoso, M.Arch. atas kritik dan sarannya untuk memperkaya materi penyusunan buku ini, Ibu Santi Ardi Pardiman yang mengizinkan saya meminjam banyak buku milik Bapak Ardi Pardiman (alm) selama penulisan, Pengelola S2 Arsitektur JUTAP FT UGM yang memberikan kesempatan penelitian selama satu tahun di Jepang sehingga membantu melengkapi kebutuhan bahan penulisan buku ini, pihak Gadjah Mada University Press dan reviewer serta pihakpihak, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Dengan ucapan Alhamdulillah, semoga semua waktu, tenaga dan kemampuan yang diberikan oleh Allah SWT selama proses ini juga mendapatkan rahmat dan keridhoan-Nya, dan mudah-mudahan buku ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya.
Yogyakarta,
Desember 2012
Harry Kurniawan
Daftar Isi
Sampul
Halaman Judul
Copyright
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bagian I
Latar Belakang
Bagian II
Dari Minimal Menuju Arsitektur Minimalis
Definisi Umum
Gerakan-Gerakan Seni Modern Terkait Arsitektur
Minimalis
Cubism (1901-1920)
Purism (1915-1925)
Suprematism (1913-1919)
Constructivism (1913-1919)
Neo-Plasticism / De Stijl (1917-1931)
Bauhaus (1919-1933)
Abstract Expressionism (1945-1960)
Seni Minimalis (1960an-…)
Ajaran Atau Gaya Terkait
‘Ornament and Crime’—Adolf Loos
‘Less is More’—Mies van der Rohe
Arsitektur dan Tradisi Jepang
Cistercian
Zen
Shaker
Stoicism
Epilog
Bagian III
Ideologi, Teori, Konsep Dan Prinsiparsitektur Minimalis
Ideologi
Teori
Konsep dan Prinsip
Kesederhanaan
Ketegasan Geometris
Ruang Kosong (Empty Space)
Ritual (Experiencing)
Complexity in Movement
360-Degree Materialness
Domesticity
Emotional Architecture
Third Space
Kontekstualisme
Critical Regionalism
Nature
Reduksi
Reduksi
Literalisme
Representasi
Abstraksi
Negasi
Metode
Platonic Solid
Repetisi
Singularitas
Distorsi Skala
Indirect (Transisi dan Hirarki)
Ruang dan Penampilan yang Provokatif
Abstracted Nature
Cahaya dan Bayangan
Technical Precision
Warna Monokromatik-Polikromatik
Bagian IV
Memposisikan Arsitektur Minimalis
Arsitektur Minimalis Dalam Sejarah Perkembangan arsitektur
Arsitektur Minimalis dan Arsitektur Modern
Arsitektur Minimalis dan Arsitektur Post-Modern
Posisi Arsitektur Minimalis
Arsitektur Minimalis Dalam Konteks Perkembangan arsitektur Saat Ini
Perkembangan Arsitektur Minimalis
Isu-isu terkait arsitektur saat ini
Dialog arsitektur minimalis dan isu-isu arsitektur di sekitarnya
Daftar Pustaka
Daftar Istilah