Tampilkan di aplikasi

Buku UGM Press hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Jendela Cerdas (Smart Windows)

Deskripsi Teknologi dan Potensi Penghematan pada Bangunan

1 Pembaca
Rp 90.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 270.000 13%
Rp 78.000 /orang
Rp 234.000

5 Pembaca
Rp 450.000 20%
Rp 72.000 /orang
Rp 360.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Jendela bangunan telah banyak mengalami perubahan dalam 3 dekade terakhir. Titik awal dalam perubahan tersebut dimulai pada tahun 1988 ketika perusahaan Jepang yang bernama Asahi Glass® melakukan instalasi jendela elektrokromik pada Museum Seto Bridge yang terletak di Distrik Kojima, Jepang. Museum tersebut menjadi bangunan eksperimen di mana Asahi Glass® yang memproduksi kaca dan jendela otomotif menguji produk terbarunya, yakni jendela elektrokromik. Ukuran setiap kacanya adalah 40 × 40 cm2 dan berjumlah 196 unit yang dapat berubah warna karena pengaruh musik latar (Pittaluga, 2015). Tampilan kaca elektrokromik yang telah diinstalasi di Museum Seto Bridge

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Ribka Prilia / Ahmad Ilham Rokhul Fikri / Laurentius Kevin Hendinata / Nur Abdillah Siddiq

Penerbit: UGM Press
ISBN: 9786233590570
Terbit: Maret 2024 , 154 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Jendela bangunan telah banyak mengalami perubahan dalam 3 dekade terakhir. Titik awal dalam perubahan tersebut dimulai pada tahun 1988 ketika perusahaan Jepang yang bernama Asahi Glass® melakukan instalasi jendela elektrokromik pada Museum Seto Bridge yang terletak di Distrik Kojima, Jepang. Museum tersebut menjadi bangunan eksperimen di mana Asahi Glass® yang memproduksi kaca dan jendela otomotif menguji produk terbarunya, yakni jendela elektrokromik. Ukuran setiap kacanya adalah 40 × 40 cm2 dan berjumlah 196 unit yang dapat berubah warna karena pengaruh musik latar (Pittaluga, 2015). Tampilan kaca elektrokromik yang telah diinstalasi di Museum Seto Bridge

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Ketika mendengar kata “jendela bangunan”, apa yang terlintas dalam pikiran Anda? Berdasarkan survei nonformal yang tim penulis lakukan melalui jajak pendapat di story Instagram dengan jumlah responden sebanyak 80 partisipan, jawaban atas pertanyaan tersebut dapat beraneka ragam. Ada yang menjawab ventilasi, pencahayaan, hingga fisika bangunan.

Bagaimana dengan jawaban Anda sendiri? Saat ini, jendela telah mengalami revolusi. Namun, sayangnya, banyak masyarakat, bahkan akademisi, yang belum mengetahui informasi dan fakta tersebut. Revolusi jendela dimulai pada tahun 1988 ketika perusahaan Jepang, yakni Asahi Glass, menggunakan jendela elektrokromik pada Museum Seto Bridge. Kemudian, instalasi skala besar dengan luasan 150 m2 sebagai fasad (muka bangunan) dilakukan di Bank Sparkasse yang berlokasi di Dresden Jerman pada tahun 1999. Pemasangan jendela elektrokromik dengan luasan besar tersebut dapat menghemat energi bangunan hingga 24% jika dibandingkan dengan jendela berteknologi tinggi yang telah terinsulasi secara termal. Lebih lanjut, jendela elektrokromik merupakan salah satu jenis dari jendela cerdas yang menjadi topik utama dalam buku ini.

Pada buku ini, jendela cerdas dibahas secara terstruktur dalam cara yang sistematis dan gaya penulisan yang mudah dibaca sehingga harapannya dapat mudah dimengerti oleh pemula atau insan yang baru akan memulai mempelajari jendela cerdas.

Adapun susunan dan rangkuman dari setiap babnya adalah sebagai berikut.1. Bab 1 – Sebagai bab pertama, pada bab ini dibahas mengenai sejarah dari jendela cerdas. Seperti yang telah diulas secara ringkas pada paragraf kedua halaman sebelumnya, penjelasan lebih lanjut mengenai sejarah jendela cerdas dibahas secara detail dalam bab ini. Selain sejarah, bab ini juga membahas mengenai urgensi dari jendela cerdas yang berusaha menjawab mengapa jendela cerdas menjadi sangat penting di masa kini.

2. Bab 2 – Pada bab kedua dibahas mengenai detail teknologi dari jendela cerdas. Namun, pembahasan tentang jendela konvensional dan jendela berteknologi tinggi juga dijelaskan sebagai pengantar terhadap jendela cerdas. Adapun pembahasan dari jendela cerdas meliputi material, struktur, mekanisme kerja, dan perawatan.

3. Bab 3 – Pada bab ketiga dibahas mengenai parameter yang menentukan kinerja jendela cerdas, cara mengukur parameter tersebut sesuai standar, serta parameter tambahan lainnya yang dipakai ketika melakukan penelitian di bidang jendela cerdas.

4. Bab 4 – Bab empat merupakan bab terakhir dari buku ini. Sebagai bab terakhir, maka bab empat membahas mengenai aplikasi atau penerapan dari jendela cerdas. Pada bab ini juga dibahas secara singkat mengenai berbagai perangkat lunak yang digunakan dalam mensimulasikan kinerja jendela cerdas dalam menghemat penggunaan energi suatu bangunan.

Demikian topik-topik yang menjadi pembahasan dalam buku ini. Buku ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi mahasiswa teknik yang akan memasuki dunia baru di mana masih sedikit sivitas akademika di Indonesia yang meneliti jendela cerdas. Selain itu, harapan lainnya adalah buku ini dapat menjadi pegangan bagi praktisi yang hendak melakukan instalasi jendela cerdas. Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat, dapat terus diperbarui, serta dapat disempurnakan isinya berdasarkan penelitian-penelitian terbaru yang diterbitkan di bidang jendela cerdas atau bangunan hijau.

Yogyakarta, Oktober 2021

Tim Penulis

Daftar Isi

Sampul
Halaman Judul
Halaman Hak Cipta
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Bab 1 Sejarah dan Urgensi Jendela Cerdas
     1.1 Definisi Jendela
     1.2 Sejarah Jendela Cerdas
     1.3 Urgensi Jendela Cerdas
     Daftar Pustaka
Bab 2 Jenis-jenis Jendela Cerdas dan Strukturnya
     2.1 Jendela Konvensional
     2.2 Jendela Berteknologi Tinggi
     2.3 Jendela Cerdas
     Daftar Pustaka
Bab 3 Parameter Kinerja JendelaCerdas
     3.1 Faktor U Atau Nilai U
     3.2 Transmi Tansi Cahaya Tampak/Vi S I Bletransmittance (Vt)
     3.3 Koefisien Peningkatan Kalor Akibat Sinarmatahari/Solar Heat Gain Coefficient (Shgc)
     3.4 Kebocoran Udara
     3.5 Rasio Light-To-Solar-Gain (Lsg)
     3.6 Parameter Kinerja Jendela Cerdas Untukkeperluan Riset
     Daftar Pustaka
Bab 4 Aplikasi Jendela Cerdas
     4.1 Penyedia Pencahayaan Alami (Daylighting)
     4.2 Penurunan Beban Hvac
     4.3 Potensi Penghematan Energi Pada Bangunan
     4.4 Penggunaan Jendela Cerdas Untuk Meminimalisasitransmisi Patogen
     4.5 Potensi Penggunaan Jendela Cerdas Dalambangunan Pintar
     4.6 Perangkat Lunak Untuk Mensimulasikan Jendelacerdas
     Daftar Pustaka
Indeks
Tentang Penulis