Ikhtisar
Cerita dari Timur adalah cerita sekelompok anak muda yang tergabung dalam Tim Ekspedisi 50 Taman Nasional-Mahasiswa Pecinta Alam Silvagama sekembalinya mereka menjelajahi empat taman nasional di timur Indonesia: Aketajawe-Lolobata, Bantimurung Bulusaraung, Wasur, dan Lore Lindu.
Berbekal pengetahuan yang didapat dari kajian ilmu konservasi kehutanan, ditambah dengan penguasaan keterampilan petualangan di alam bebas, anak-anak muda ini mendengarkan bagaimana sejarah dituturkan sambil merekam pengamatan serta kisah mereka selama menyusuri kegelapan gua di perut bumi, memanjat tebing, menyambangi kerajaan serangga, burung, reptil, juga mamalia, serta menembus rimba, mengarungi rawa, danau, dan laut.
Cerita dari Timur adalah sebuah catatan kecil dari segudang masalah yang tersimpan dalam kawasan konservasi di Indonesia. Sebuah catatan anak muda yang juga mencerminkan semangat dan harapannya.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Sebagai Dekan, saya sangat bersyukur atas terbitnya buku “Cerita dari Timur” yang disusun oleh Mapala Silvagama Fakultas Kehutanan UGM. Buku ini merupakan satu dokumen yang sangat berharga dalam dua hal. Pertama, buku ini adalah bukti semangat, komitmen dan kerja nyata mahasiswa dalam aktivitas ilmiah. Kedua, buku ini memuat catatan-catatan penting tentang lokasi yang dijelajahi. Untuk itu saya ucapkan selamat kepada para penulis! Laporan ekspedisi merupakan salah satu sumber informasi yang sangat penting untuk kemajuan ilmu pengetahuan, baik yang terkait dengan alamnya atau manusianya. Ekspedisi pada hakekatnya dilakukan untuk mengeksplorasi hal-hal atau ceritera-ceritera yang belum banyak diketahui orang. Ekspedisi hanya dilakukan oleh orang-orang pemberani, tidak takut terhadap resiko demi memuaskan rasa keingintahuan dengan cara mengeksplorasi lebih dalam wilayah-wilayah yang kurang dikenal. Hasil eksplorasi tersebut diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi sekaligus memperkaya perspektif seseorang terhadap suatu gejala alam atau gejala sosial. Buku “Cerita dari Timur” merupakan laporan perjalanan yang dilakukan oleh Mapala Silvagama Fakultas kehutanan UGM di empat taman nasional, yaitu Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Taman Nasional Wasur, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dan Taman Nasional LoreLindu. Buku ini sungguh menarik untuk dibaca. Penyampaiannya yang runtut dengan bahasa yang mengalir serta kemampuannya untuk menceritakan detil pesona alam atau kejadian di lapangan serta kekayaan informasi yang disampaikan adalah salah satu kekuatan buku ini.
Buku ini mustahil dapat diwujudkan tanpa bantuan berbagai pihak. Menyadari hal tersebut, sebagai Dekan saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor UGM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, para donatur dan para pembimbing. Saya yakin dengan bantuan cita-cita pendidikan Fakultas Kehutanan untuk membentuk rimbawan-rimbawan yang tangguh, berkomitmen dan dan memiliki keberpihakan yang jelas dalam penyelamatan ekosistem dan biodiversitas Indonesia. Saya berharap terbitnya buku ini dapat memicu keingintahuan kelompok generasi-generasi muda untuk lebih mengerti, memahami, respek terhadap alam dan budaya Indonesia, sehingga akan terbentuk “critical mass” pejuang-pejuang lingkungan dan biodiversitas.
Dr. Satyawan Pudyatmoko, M.Sc.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM
Daftar Isi
Sampul
Halaman Judul
Copyright
Sambutan Dekan
Ucapan Terima Kasih
Daftar Isi
Prolog
Bab 1: Penghuni Kepulauan Rempah
Gugusan Pulau yang Mendunia
Bak Tak Berpenghuni
Paru-Paru Halmahera
Kehidupan Bawah Tanah
Bidadari Berselendang Putih
Bab 2: Karst Kerajaan Kupu-Kupu
Merayapi Dinding
Menelusuk Kolong
Bab 3: Detak Kehidupan Di Sudut Negeri
Holland Tropisch
Wasur, Serengeti of Papua
Setetes Harapan di Rawa Biru
Kaum Peramu
Perburuan Dan Pergeseran Nilai Leluhur
Bab 4: Permata Hijau Di Jantung Sulawesi
Bumi Celebes
Enklave Lindu
Danau Lindu, Sumber Penghidupan
Satwa Sekitar Danau Lindu
Epilog
Sampul Belakang