Tampilkan di aplikasi

Buku MNC Publishing hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Grama Tirta

Merangkai Kisah, Meramu Prakarsa, Merengkuh Asa

1 Pembaca
Rp 180.000 57%
Rp 77.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 231.000 13%
Rp 66.733 /orang
Rp 200.200

5 Pembaca
Rp 385.000 20%
Rp 61.600 /orang
Rp 308.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini berisi cerita rakyat di Desa Toyomarto, sumber mata airnya, kerajinan tangannya dan seni pertunjukannya. Buku ini juga membahas seputar legenda-legenda desa di sekitar Desa Toyomarto dan situs di lereng Gunung Arjuna. Selain itu, dikenalkan pula rancang agung (grand design) jenama (branding) Grama Tirta sebagai simbol desa dengan berkah mata air yang melimpah, dibangun oleh kultur mata air, serta ditopang oleh eksistensi mata air sebagai pilar dan akar sejarah masa lalu.

Bentuk Grama Tirta saat ini direncanakan untuk mengembangkan potensi Desa Toyomarto melalui kombinasi sektor pariwisata dan rekonstruksi air menjadi Desa Wisata Air dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan Grama Tirta digunakan sebagai strategi destination branding, yaitu membangun citra daerah sebagai destinasi wisata otentik dan khas yang bertumpu kepada sejarah, tradisi, dan filosofi tirta/patirtan serta bermuara kepada pengembangan, pengelolaan, dan semangat konservasi patirtan secara berkelanjutan.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Sony Sukmawan

Penerbit: MNC Publishing
ISBN: 9786024624576
Terbit: Desember 2021 , 143 Halaman










Ikhtisar

Buku ini berisi cerita rakyat di Desa Toyomarto, sumber mata airnya, kerajinan tangannya dan seni pertunjukannya. Buku ini juga membahas seputar legenda-legenda desa di sekitar Desa Toyomarto dan situs di lereng Gunung Arjuna. Selain itu, dikenalkan pula rancang agung (grand design) jenama (branding) Grama Tirta sebagai simbol desa dengan berkah mata air yang melimpah, dibangun oleh kultur mata air, serta ditopang oleh eksistensi mata air sebagai pilar dan akar sejarah masa lalu.

Bentuk Grama Tirta saat ini direncanakan untuk mengembangkan potensi Desa Toyomarto melalui kombinasi sektor pariwisata dan rekonstruksi air menjadi Desa Wisata Air dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan Grama Tirta digunakan sebagai strategi destination branding, yaitu membangun citra daerah sebagai destinasi wisata otentik dan khas yang bertumpu kepada sejarah, tradisi, dan filosofi tirta/patirtan serta bermuara kepada pengembangan, pengelolaan, dan semangat konservasi patirtan secara berkelanjutan.

Pendahuluan / Prolog

Merangkai Cerita Rakyat Toyomarto
Indonesia bukan hanya dikenal sebagai negara maritim dengan laut dan pulaunya yang membentang, melainkan juga sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang berkembang di masyarakat. Salah satu bentuk tradisi yang paling sering dijumpai di masyarakat adalah tradisi lisan yang ditransmisikan secara turun temurun dari satu individu ke individu yang lain secara verbal hingga membentuk adat istiadat tertentu di masyarakat.

Tradisi lisan ini dapat berupa ragam jenis ungkapan, cerita maupun ritual yang berkembang di masyarakat seperti halnya mitos, dongeng, legenda (Sedyawati dalam Baihaqi , 2017). Cerita rakyat yang ada di Desa Toyomarto merupakan sedikit dari banyaknya tradisi lisan yang berkembang di masyarakat. Desa dengan tujuh dusun ini memiliki cerita unik di setiap dusun seperti cikal bakal dusun, mitos, dan ritual yang berkembang di masyarakat dan masih bertahan hingga saat ini.

Penulis

Sony Sukmawan - Dosen pada Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini memiliki ketertarikan terhadap sastra, sastra lisan, seni tradisi dan folklore. Beberapa tulisan terkait bidang peminatannya ini terbukukan dalam Karya UB untuk Anak Negeri (2013), Menyemai Benih Cinta Sastra (2015), Sastra: Lingkungan (2015), Ekokritik Sastra (2016), Green Folklre (2018), dan Senjakala Bumi (2020). Dua buah karya sastra juga telah ia bukukan, masing-masing adalah kumpulan puisi Ramansa Sepotong Malam (2019) dan antologi puisi bersama Covid-19: Radang dan Ladang kehidupan (2020).

Daftar Isi

Sampul
Kata Sambutan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Bab I: Merangkai Cerita Rakyat Toyomarto
Bab II: Menguntai Kisah Dusun Toyomarto
Bab III: Menjelajah Mata Air Toyomarto
Bab IV: Cerita dan Dinamika Hasta Karya Desa Toyomarto
Bab V: Perintisan Paguyuban Ludruk: Wahana Seni, Penggerak Ekonomi Kreatif
Bab VI: Teroka Legenda dan Situs Lereng Gunung Arjuna
Bab VII: Melacak Cerita, Membingkai Kisah, Mencipta "Grama Tirta"
Bab VIII: Menata Masa Depan, Menjawab Tantangan
Daftar Pustaka
Biodata Penulis