Tampilkan di aplikasi

Buku UGM Press hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Glioma

Patofisiologi, Diagnosis, dan Tata Laksana

1 Pembaca
Rp 74.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 222.000 13%
Rp 64.133 /orang
Rp 192.400

5 Pembaca
Rp 370.000 20%
Rp 59.200 /orang
Rp 296.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Glioma merupakan salah satu tumor otak yang paling sering ditemukan. Sayangnya. sebagian besar pasien memiliki prognosis yang kurang baik. Salah satu penyebabnya adalah karena sering terjadinya keterlambatan diagnosis. Seorang dokter, baik dokter umum, spesialis saraf, maupun spesialis bedah saraf harus memiliki kemampuan untuk mendiagnosis glioma secara dini, sehingga langkah-langkah penanganan yang tepat dapat dikerjakan sesegera mungkin. Oleh karena itu, buku ini ditulis untuk membantu mahasiswa kedokteran, praktisi klinis, maupun calon dokter spesialis yang berhubungan dengan tumor pada sistem saraf untuk dapat lebih memahami mengenai glioma. Di dalam buku ini akan diterangkan secara mendalam mengenai glioma, mencakup definisi, epidemiologi, klasifikasl. patofisiologi, manifestasl klinis, pemeriksaan penunjang, manajemen, serta prognosis. Peranan karakteristik molekuler yang saat ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari diagnosis dan manajemen glioma juga dibahas dengan detail. Disertakan Juga algoritma-algoritma terbaru yang dapat dijadikan patokan dalam penanganan glioma.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Rachmat Andi Hartanto / Ery Kus Dwianingsih / Rusdy Ghazali Malueka

Penerbit: UGM Press
ISBN: 9786233591294
Terbit: April 2024 , 190 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Glioma merupakan salah satu tumor otak yang paling sering ditemukan. Sayangnya. sebagian besar pasien memiliki prognosis yang kurang baik. Salah satu penyebabnya adalah karena sering terjadinya keterlambatan diagnosis. Seorang dokter, baik dokter umum, spesialis saraf, maupun spesialis bedah saraf harus memiliki kemampuan untuk mendiagnosis glioma secara dini, sehingga langkah-langkah penanganan yang tepat dapat dikerjakan sesegera mungkin. Oleh karena itu, buku ini ditulis untuk membantu mahasiswa kedokteran, praktisi klinis, maupun calon dokter spesialis yang berhubungan dengan tumor pada sistem saraf untuk dapat lebih memahami mengenai glioma. Di dalam buku ini akan diterangkan secara mendalam mengenai glioma, mencakup definisi, epidemiologi, klasifikasl. patofisiologi, manifestasl klinis, pemeriksaan penunjang, manajemen, serta prognosis. Peranan karakteristik molekuler yang saat ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari diagnosis dan manajemen glioma juga dibahas dengan detail. Disertakan Juga algoritma-algoritma terbaru yang dapat dijadikan patokan dalam penanganan glioma.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Glioma merupakan sekelompok yang sangat bervariasi dan dapat diklasifikasikan berdasarkan kemiripan tumor intrinsik sistem saraf pusat (SSP) sel dengan sel prekursor glial yang dapat dilihat secara mikroskopis. Istilah “glioma” mengacu pada tumor yang memiliki kemiripan histologis dengan sel-sel glia normal seperti astrosit, oligodendrosit, dan sel ependimal. Setiap kemiripan ini merupakan subtipe glioma yang terbagi lagi berdasarkan keganasannya. Lesi yang berkembang secara lambat sering kali disebut sebagai glioma derajat rendah (low grade glioma/LGG), atau pada klasifikasi dari World Health Organization (WHO) dimasukkan dalam glioma derajat 1 dan 2. Begitu juga dengan lesi dengan progresivitias tinggi, dikategorikan sebagai glioma derajat tinggi (high grade glioma/HGG) atau WHO derajat 3 dan 4 (Louis, dkk., 2022).

Secara umum, glioma dibedakan menjadi glioma difus dan nondifus, di mana glioma difus ditandai dengan pertumbuhan tumor yang luas dan infiltratif ke parenkim SSP, sedangkan glioma nondifus memiliki pola pertumbuhan yang berbatas tegas seperti ependimoma dan astrositoma pilositik. Berdasarkan analisis secara histopatologi, glioma difus dapat dibagi menjadi astrositoma difus dan oligodendroglioma. Glioblastoma merupakan tipe astrositoma difus yang tersering dan paling ganas, sedangkan oligodendroglioma merupakan tumor campuran antara fenotipe astrositik dan oligodendroglial (Wesseling, dkk., 2015). Kebanyakan glioma adalah tumor astrositik (70%) atau oligodendroglial (9%), yang meliputi oligodendroglioma klasik dan oligoastrositoma campuran (Cohen dan Colman, 2015).

Daftar Isi

Cover
Halaman Judul
Halaman Hak Cipta
Prakata
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab 1 Pendahuluan
     1.1 Definisi
     1.2 Epidemiologi
Bab 2 Patofisiologi Glioma
     2.1 Biologi Tumor
     2.2 Patofisiologi Secara Umum
     2.3 Gliomagenesis
     2.4 Faktor Risiko
Bab 3 Marker Molekuler Glioma
     3.1 Idh1 Dan Idh2
     3.2 H3f3a
     3.3 Atrx
     3.4 Tert
     3.5 Cdkn2a
     3.6 Metilasi Mgmt
     3.7 Kodelesi 1p Dan 19q
     3.8 Loss Of Heterozygosity (Loh): Chromosome 7gain Dan Chromosome 10 Loss
     3.9 Myb
     3.10 Epidermal Growth Factor Receptor (Egfr)
     3.11 Vegf
     3.12 Ki-67
     3.13 Mikrorna (Mirna)
Bab 4 Klasifikasi Glioma
     4.1 Klasifikasi Klasik Glioma
     4.2 Klasifikasi Molekuler Glioma
     4.3 Klasifikasi Who 2016
     4.4 Klasifikasi Who 2021
Bab 5 Diagnosis Glioma
     5.1 Manifestasi Klinis
     5.2 Neuroimaging
     5.3 Patologi
     5.4 Diagnosis Molekuler Glioma
Bab 6 Manajemen Glioma
     6.1 Simtomatik
     6.2 Pembedahan
     6.3 Radioterapi (Rt)
     6.4 Kemoterapi
     6.5 Algoritme Terapi Glioma Berdasarkannational Comprehensive Cancer Network (Nccn)
Bab 7 Evaluasi Respons Terapi
     7.1 Skala Karnofsky Performance Status (Kps)
     7.2 Skala Neurologic Assessment In Neuro-Oncology(Nano)
     7.3 Kriteria Response Assessment In Neurooncology(Rano)
Bab 8 Prognosis
     8.1 Kesintasan Dan Faktor Prognosis Gliomaderajat Rendah
     8.2 Kesintasan Dan Faktor Prognosis Gliomaderajat Tinggi
     8.3 Beberapa Faktor Prognostik Lain
Indeks
Tentang Penulis
Cover Belakang