Tampilkan di aplikasi

Dari wakaf, Daarut Tauhiid Centre Australia berdiri

Majalah Wakaf Daarut Tauhid - Edisi 22
21 Maret 2019

Majalah Wakaf Daarut Tauhid - Edisi 22

Aa Gym menamainya Masjid al-Latif.

Wakaf Daarut Tauhid
Muslim Indonesia di Perth Australia merasa bahagia dan terharu, saat Daarut Tauhiid (DT) berhasil membebaskan lahan dan bangunan untuk dijadikan Daarut Tauhiid Centre. Berkat dana wakaf yang dihimpun KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) bersama Wakaf DT, lahan seluas 1400 meter persegi berhasil dibebaskan di 214 Nicholson Road, Longford, Perth, Australia. Sebuah bangunan, yang dulunya digunakan sebagai rumah ibadah agama lain, berdiri di atas lahan tersebut. Bangunan dengan luas sekitar 750 meter persegi itu difungsikan menjadi masjid.

Aa Gym menamainya Masjid al-Latif. Masjid yang tepat berada di sisi jalan utama itu mampu menampung 88 orang salat berjamaah. Angka itu didapat berdasarkan lahan parkir yang mampu menampung 22 kendaraan roda empat, dengan aturan setiap mobil mampu menampung empat orang. Jika melebihi jumlah itu, kemudian mengganggu orang lain, maka ada sanksi hukum yang harus diterima. Begitulah aturan di Australia.

Masjid Indonesia Pertama di Perth Australia Aa Gym bersama Gatot Kunta Kumara, Ketua Yayasan DT; Iskandar, Bendahara Yayasan DT; dan belasan santri serta beberapa masyarakat sekitar Masjid al-Latif melakukan salat subuh pertama, pada Rabu (24/10), di Masjid al-Latif Momen salat subuh itu menjadi sejarah luar biasa bagi muslim di Perth.

Karena untuk pertama kalinya, muslim Indonesia salat di “masjid sendiri”. Karena ketatnya peraturan, belum ada masjid Indonesia satu pun di Perth sebelumnya. Masjid al-Latif Daarut Tauhiid Centre menjadi catatan sejarah baru bagi Muslim Indonesia di Perth, sebagai Masjid Indonesia pertama di sana.
Majalah Wakaf Daarut Tauhid di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI