Kota manakah yang menyandang gelar kota terpintar di dunia? Jawabannya bisa beragam karena belum ada satu standarisasi global mengenai ini. Namun, paling tidak kita bisa mengacu ke riset yang diterbitkan IESE Business School, University of Navarra bertajuk “IESE Cities in Motion Index 2019” belum lama ini.
Menurut riset tersebut, ada sepuluh kota terpintar di dunia, yakni London, New York, Amsterdam, Paris, Reykjavik, Singapura, Tokyo, Copenhagen, Berlin, Vienna. Pascual Berrone, Holder of the Schneider Electric Sustainability and Business Strategy Chair Academic codirector of IESE Cities in Motion menyatakan meski melekat nama smart atau pintar di dalamnya, teknologi bukan satusatunya dimensi yang menjadi tolok ukur.
Kota-kota seperti Singapura, Reykjavik, Amsterdam, London, Copenhagen, Hongkong, San Fransisco, Dubai, Seoul, dan Eindhoven bisa jadi terdepan dari sisi teknologi. Namun dimensi lain seperti mobilitas dan transportasi, jangkauan internsional, perencanaan kota, pemerintahan, lingkungan, sosial, SDM dan ekonomi juga diperhatikan.
Di kota London, berbagai startup atau perusahaan rintisan dan programmer paling banyak beroperasi dibanding kota lainnya di dunia. London juga memiliki platform open data, London Datastore yang digunakna oleh lebih dari 50,000 individu, perusahaan, peneliti dan developer setiap bulannya.
Dari sisi mobilitas, London memiliki pods atau urban light transit di Bandara Heathrow, yang memiliki teknologi tiga pengendalian terpisah, sinkronisasi terpusat, mesin swakemudi serta keamanan mesin otomatis.
Sementara kota New York selain menjadi kota dengan skala ekonnomi terbesar di dunia, juga merupakan tempat bagi raksasa teknologi Apple, yang memiliki lebih dari 7.000 entitas perusahaan layanan teknologi terintegrasi, seperti layanan Wi-Fi gratis, LinkNYC.
