Tampilkan di aplikasi

Menguat sistem keuangan konvensional

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 08/XXIX/2019
3 September 2019

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 08/XXIX/2019

Tokocrypto, salah satu startup yang fokus pada transaksi mata uang crypto.

Warta Ekonomi
Membincang bitcoin dan blockchain secara obyektif tak bisa hanya melulu berkutat soal ekonomi dan keuangan. Ada kuasa dan kepentingan publik yang juga tak luput dari sorotan. Membincang bitcoin & blockchain adalah membincang soal masa depan dan keberpihakan.

Satu dasawarsa sudah bitcoin hadir dan memberi dimensi lain dalam industri keuangan dunia. Seperti kerikil dalam sepatu, kehadiran bitcoin di masyarakat nyaris tak terlihat namun cukup membuat khawatir sebagian pihak yang merasa kepentingannya terganggu.

Banyak negara pun dengan tegas melarang warganya bertransaksi dengan bitcoin. Meski demikian, pamor bitcoin sebagai mata uang alternatif di masyarakat justru kian melambung. Bukan hanya sebagai alat tukar, tak jarang juga bitcoin dikoleksi sebagai sarana investasi.

Larangan boleh saja terus dilakukan, namun transaksi bitcoin secara diamdiam juga terus berjalan. Bitcoin pertama kali diperkenalkan ke publik pada Januari 2009 lalu oleh sosok misterius dengan nama akun Satoshi Nakamoto. Block pertama dari blockchain bitcoin yang diunggahnya tertulis “The Times 03/Jan/2009 Chancellor on brink of second bailout for banks.”

Kalimat itu sama persis dengan salah satu judul utama di koran The Times terbitan tanggal yang sama, yang kemudian dimaknai oleh sebagian pihak sebagai sindiran tajam dari Satoshi terhadap kondisi keuangan dunia yang tengah mengalami tekanan hebat pasca krisis finansial tahun 2008. Dari sana, hadirnya bitcoin diyakini sebagai wujud kemarahan masyarakat dunia sekaligus otokritik atas kondisi sistem keuangan internasional saat ini.
Majalah Warta Ekonomi di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI