Leadership atau kepemimpinan merupakan salah satu keterampilan kunci yang dibutuhkan. Dalam dunia kerja, ini termasuk 1 dari 10 keterampilan untuk mencapai kesuksesan karier, namun paling jarang dimiliki kaum muda. Mengapa bisa terjadi?
Mengasah jiwa kepemimpinan membutuhkan waktu dan latihan, hal ini biasanya kurang menjadi sorotan. Lalu, apa peran orang tua dalam membentuk leadership pada remaja? Saat remaja adalah masa transisi, anak belajar bagaimana menjadi dewasa, memiliki cara pikir dan keinginan pribadi, serta mandiri dari keluarga. Berikut ini adalah perubahan penting pada waktu remaja:
Fisik dan Biologis. Perubahan fisik yang dialami sering membuat merasa kurang percaya diri. Perlu diperhatikan bagi orang tua mengingat penerimaan diri merupakan hal yang sangat penting dalam perkembangan pribadi, juga salah satu aspek utama dalam leadership.
Kognitif. Kemampuan berpikir remaja berkembang pesat dan mudah menyerap informasi baru, namun di sisi lain, kemampuan dalam mengambil keputusan dan mengontrol diri belum matang. Sehingga mereka cenderung impulsif dan melakukan hal-hal berisiko tinggi. Berkenaan dengan leadership, membiasakan remaja untuk berlatih mengambil keputusan dapat mengasah kemampuannya menjadi seorang pemimpin.
Sosial dan Emosional. Pada masa ini, remaja belajar mengenal diri dan mencari nilai-nilai yang akan mereka jadikan sebagai prinsip hidup ketika dewasa. Melalui pengalaman dan relasi dengan orang lain, mereka mengetahui apa yang mereka suka dan tidak suka, serta kekuatan dan kelemahan mereka. Sebagian orang tua merasa cemas, karena anaknya lebih mendengarkan temantemannya daripada keluarga. Hal ini wajar, karena masa remaja merupakan saat anak mengeksplorasi dunia melalui orang lain.
