Dari zaman ke zaman, hunian tak semata- mata berfungsi sebagai tempat tinggal, melainkan representasi si tuan rumah. Salah satunya lewat sentuhan desain interior, selain unsur penting lainnya seperti arsitektur. Setiap perkembangan era dan selera peradaban turut mempengaruhi cita rasa desain interior. Berikut ini kilasan perjalanan desain interior secara global yang kian menambah informasi untuk kita. Sebelum abad pertengahan, desain rumah hanya terpaku pada fungsi ruangan.
Pada abad pertengahan, permadani oriental mulai digunakan untuk mempercantik dinding dan lantai. Di zaman Victoria, tampilan rumah bagian dalam dianggap lebih penting dan mencerminkan status sosial si pemilik hunian. Baru di sekitar tahun 1940-an desain interior cenderung menunjukan selera sang pemilik hunian tak terpaku pada kasta Dilansir dari Forbes.com, tren desain interior di tahun ini adalah modern neutrals, monochromatic warmth, geometric patterns, hingga natural pallette.
Rumah-rumah yang berada di Mareta, Basilicata telah dikenal sebagai salah satu destinasi penginapan dengan desain menarik. Sensasi menginap di gua akan terasa, karena material bangunan terbuat dari batu dan telah berusia ribuan tahun lamanya. Penggunaan atap ringan, arsitektur bangunan yang sederhana, dominasi perabotan kayu, dan dinding papan atau gipsum menjadi rekomendasi desain rumah yang berada di negara rawan gempa, termasuk negeri kita.
Salah satu desain bangunan paling menarik di Tanah Air adalah Rumah Miring karya Budi Pradono. Bangunan ini berdiri sejak 2015 dan didominasi bahan kaca. Sementara itu, rumah milik Mukesh Ambani di India menjadi desain hunian paling megah dengan 27 lantainya. Menduduki posisi sebagai salah satu hunian termahal, rumah yang dikenal dengan nama Antilia ini memiliki ballroom yang 80% interiornya berhiaskan chandellier.
