Songket merupakan salah satu kain tradisional yang sangat mempesona. Menjadi bentuk kerajinan tangan, motif Songket selalu memiliki filosofi mendalam. Kain ini juga kerap digunakan sebagai bagian dari upacara adat di beberapa suku. Baru-baru ini, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) memasukkan songket Malaysia dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Non-benda Kemanusiaan milik Negeri Jiran. Berikut beberapa fakta tentang Songket versi Women’s Obsession.
- Istilah songket sendiri mengacu pada teknik tenun dekoratif yang digunakan untuk membuat kain.
- Proses tersebut melibatkan peletakan serat-serat benang emas atau perak.
- Pada abad ke-16, kain berbahan songket hanya boleh dikenakan oleh bangsawan dan keluarganya, baik dalam keseharian maupun acara-acara adat.
- Kain songket sering dikaitkan dengan pengaruh Kerajaan Sriwijaya yang kerap bertandang ke beberapa negeri di sekitarnya.
- Songket menyebar penggunaannya selama masa kekuasaan kerajaan Sriwijaya, dari Palembang ke bebeberapa wilayah kekuasaan kerajaan yang menjadi pusat maritim di Sumatra ini. Beberapa di antaranya, seperti Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Lampung.
- Di Indonesia sendiri, kain tradisional ini diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
- Selain dikenal di Indonesia dan Malaysia, songket juga dikenal di Singapura dan Brunei sebagai pakaian tradisional khas etnis Melayu setempat.
- Pada awal kemunculannya, untuk membuat songket kualitas terbaik masyarakat biasanya akan mendatangkan sutra dari Tiongkok.
- Sementara, serat-serat benang berwarna emas biasanya diproduksi dengan mengolah emas yang dihasilkan dari beberapa daerah di pulau Sumatra.
- Bahan kain yang biasa digunakan dalam pembuatan songket, yakni sutra, katun, dan katun sutra.
