Tampilkan di aplikasi

Hudaibiyah saksi perjanjian Rasulullah

Majalah Adzkia - Edisi 185
1 Desember 2021

Majalah Adzkia - Edisi 185

Masjid Hudaibiyah

Adzkia
Pernahkah kalian mendengar nama Hudaibiyah? Ya, nama ini dikenal pada peristiwa perjanjian Hudaibiyah, antara Rasulullah dengan orangorang musyrik Makkah.Enam tahun setelah hijrah, Rasulullah dan para sahabat ingin pergi ke Makkah untuk berumrah dan mengunjungi saudara mereka di sana.

Tak kurang dari 1.400 orang berjalan dari Madinah menuju Makkah. Sesampai di Hudaibiyah, Nabi mengutus Utsman bin Affan untuk masuk ke Makkah dan menyampaikan maksud kedatangan mereka. Sayangnya, kaum musyrikin Makkah justru menahan Utsman. Kaum muslimin mengira Utsman telah dibunuh.

Karena itu, Rasulullah mengambil baiat dari kaum muslimin untuk siap berperang melawan kaum Quraisy. Baiat ini dikenal sebagai “Baiatur Ridhwan”. Mendengar kaum muslimin siap berperang, orang-orang musyrik Makkah ketakutan. Mereka pun mengirim utusan untuk melakukan perjanjian damai dengan Rasulullah.

Perjanjian damai ini dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah. Hudaibiyah berjarak 25 kilometer dari Masjidil Haram. Dahulu, terdapat masjid untuk menandai perjanjian Hudaihiyah. Kini, masjid itu tinggal tersisa puing-puing berupa dinding yang terbuat dari tumpukan batu-batu gunung berwarna hitam dan cokelat tua yang direkatkan dengan adonan pasir dan kapur. Ketebalan dindingnya sekitar 60 cm dengan tinggi bangunan mencapai tiga meter.
Majalah Adzkia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI