Taat pada aturan budidaya yang tepat menjadi kunci panen benih jagung berkali lipat. Budidaya calon benih jagung sungguh menguntungkan. Selain harga jual terjamin dan tidak pusing memikirkan pasar, petani juga mendapat bantuan biaya produksi. Demikian yang terungkap dari perbincangan AGRINA dengan Amrizal, petani di Kelurahan Kotosani, Kec. XKoto, Kab. Solok, Sumatera Barat.
“Penangkaran itu harganya mahal, sekilonya Rp2.400, benih gratis, pupuk dipinjamkan, nggak dijemur, tinggal panen, angkut. Sudah tuh uang diantar ke rumah. Kami hanya memikirkan bagaimana jagung tumbuh subur dan produksi. Ini luar biasa lengkap. Banyak untungnya kalau benih ini,” ungkap penangkar jagung binaan salah satu produsen benih jagung lokal terkemuka di Indonesia.
Berbagai Keuntungan. Menurut pria yang akrab disapa Aam itu, menjadi petani mitra benih jagung banyak keuntungannya. Dari sisi ekonomi, budidaya calon benih jagung mendatangkan keuntungan sekitar Rp10,75 juta/ ha/musim. “Penangkaran itu, pertama harganya mahal, kedua bisa panen tiga kali setahun di lahan yang sama,” katanya saat ditemui AGRINA.
Bahkan, Aam mampu membiayai pendidikan ketiga anaknya hingga perguruan tinggi berkat menangkar jagung. Pasar jagung ini jelas terjamin karena penangkar sudah menandatangani kontrak kerja sama dengan produsen benih. Petani diberikan karung untuk wadah jagung lepas klobot saat panen.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.