Tampilkan di aplikasi

Ekspor hortikultura sejahterakan petani Indonesia

Majalah Agrina - Edisi 292
17 Oktober 2018

Majalah Agrina - Edisi 292

Mentan Amran Sulaiman (paling kiri) didampingi M. Syakir (Kepala Badan Litbang Pertanian) dan Suwandi (Dirjen Hortikultura) dalam acara Spekta Horti 2018 di Bandung Barat. / Foto : Windi Listianingsih

Agrina
Komoditas hortikultura semakin menguatkan posisi Indonesia di kancah dunia. Hal ini terbukti dengan peningkatan ekspor hortikultura sebanyak 24% pada 2017 dari total ekspor pertanian yang mencapai Rp441 triliun.

Ekspor hortikultura periode Januari – Juli 2017 ber jumlah 200.532 ton dengan nilai US$234 juta. Sedangkan periode yang sama 2018 berjumlah 250.350 ton senilai US$248 juta. “Ini bisa menyelamatkan devisa kita.

Pertambahan ekspor 24% itu tertinggi dalam 15 tahun terakhir,” tandas Amran Sulaiman, Menteri Pertanian pada acara Spekta Horti 2018 di Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (20/9).

Bahkan, ekspor hortikultura nusantara itu sudah menembus 11 negara di Asia, Timur Tengah, dan Eropa. “Ekspor produk pertanian, khususnya hasil petani hortikultura terus meningkat. Ini menjadi bukti bahwa petani kita produktif, punya daya saing, dan bisa menghasilkan devisa untuk negara. Komoditas kita banyak, potensi kita luar biasa.

Banyak komoditas strategis yang bisa kita ekspor. Ekspor adalah semangat kita di sektor pertanian. Ini adalah momentum emas untuk meningkatkan ekspor,” lanjutnya semringah. Ekspor Hortikultura. Setelah sukses mengekspor bawang merah, Menteri Amran kembali melakukan pelepasan ekspor tanaman hias, buncis, dan tomat hasil petani Jawa Barat.

Sebanyak 306 ribu set tanaman hias Dracaena hasil Kelompok Tani Alamanda di lepas ke pasar Asia dan Timur Tengah. Sementara, ekspor buncis dan tomat sekitar 600 ton ke Singapura dilakukan Gabungan Kelompok Tani Wargi Panggupay bersama CV Fortuna Agro Mandiri.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI