Tampilkan di aplikasi

Musim hujan datang awas penyakit mengintai cabai

Majalah Agrina - Edisi 293
19 November 2018

Majalah Agrina - Edisi 293

Perawatan tepat, cabai selamat. / Foto : Galuh Ilmia Cahyaningtyas

Agrina
Oktober baru saja berlalu. Musim hujan agak terlambat datang di Pulau Jawa. November ini curah hujan mulai meningkat. Menurut Junedi, Territory Manager Malang, Pasuruan, Blitar PT Nufarm Indonesia, hujan mulai datang pada minggu kedua bulan November. “Sekarang tanaman cabai banyak terserang thrips dan kutu kebul. Tapi sudah dua hari turun hujan. Ke depannya pasti berbeda lagi OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) yang menyerang,” jelasnya.

Dengan bergantinya musim, biasanya berganti pula permasalahan yang mengganggu budidaya tanaman cabai. Hilman Ginanjar, Agronomis wilayah Priangan PT Syngenta Indonesia menerangkan, saat musim hujan akan banyak fungisida yang digunakan petani. “Karena biasanya cendawan dan jamur lebih aktif dibanding hama,” paparnya saat bertemu AGRINA di perhelatan Spekta Horti 2018 di Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Bandung Barat (20/9).

Serangan Penyakit

Tantangan utama saat musim hujan adalah penyakit antraknosa atau patek. Serangan patek bisa menurunkan produksi sampai 100% alias puso. Penyebab patek adalah cendawan (jamur) Colletotrichum capsici, C. gloeosporioides, dan Gloeos porium piperatum. Jika sudah terinfeksi berat, penanggulangannya sulit sehingga sebaiknya petani dapat mencegah serangan patek lebih awal.

Gejala fisik serangan patek akan terlihat ketika tanaman membentuk buah. Pada buah mulai terlihat bercak cokelat kehitaman. Di tengah-tengahnya ada bintikbintik hitam yang merupakan koloni cendawan.

Bintik ini nantinya meluas dan busuk lunak. Cendawan patogen tersebut mampu bertahan di dalam biji hingga 9 bulan dan bertahan di bekas tanaman famili Solanaceae (keluarga tomat) di tanah. Sporanya bisa tersebar melalui cipratan air hujan dan terbawa angin.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI