Tampilkan di aplikasi

Resep jitu mendongkrak harga

Majalah Agrina - Edisi 294
17 Desember 2018

Majalah Agrina - Edisi 294

Stok melimpah, harga anjlok

Agrina
Sejak Desember tahun lalu, harga tandan buah segar (TBS) sawit terus turun. Ratarata harga cuma Rp600/kg di tingkat petani swadaya. Sementara harga minyak sawit mentah (crude palm oil-CPO) ratarata US$450/ton. Padahal harga pokok produksi TBS Rp700 – Rp800/kg dan CPO sebesar US$470- US$480/ton.

Akibatnya, banyak petani terpaksa membiarkan tanamannya. “Sawit tidak terurus karena biaya-biaya yang biasanya buat mengurus sawit dipakai untuk hidup sehari-hari. Cukup buat makan, kadang makan pun susah. Akhirnya pendidikan anak-anak juga asal-asalan saja,” ungkap Tolen Ketaren, Ketua Umum DPP Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) dalam diskusi terbatas “Menahan Kejatuhan Harga CPO, Menyelamatkan Petani” di kantor Berita Satu, Jakarta (5/12).

Dalam kondisi harga yang cekak, lanjut dia, petani melakukan efisiensi dengan mengurangi frekuensi pengendalian gulma, menurunkan dosis pupuk dan frekuensi pemupukan, bahkan mengganti pupuk kimia dengan pupuk kandang. Selain itu juga mereka memperpanjang rotasi panen untuk mengirit biaya panen. “Kami khawatir produksi 2019 nggak ada karena tahun 2018 ini tidak ada perawatan sama sekali,” ulas Tolen yang mewakili suara 7.800 petani anggota SAMADE di Aceh, Sumut, Riau, Sumbar, Jambi, Sumsel, dan Bengkulu.

Harga Ekstrem

Menurut Joko Supriyono, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), yang juga tampil dalam diskusi tersebut, fluktuasi harga bagi pengusaha sebenarnya sudah biasa. Ia menunjukkan pola fluktuasi harga sawit selama lima dekade yang mirip.

“Memang kondisi 2018 ini agak ekstrem, terutama dari sisi fundamentalnya. Malaysia tidak biasanya naik stoknya dan stok Indonesia juga naik (masingma sing 3 juta dan 4 juta ton). Beda dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga sudah bisa ditebak, stok berlebih ya harga pasti akan jatuh,” papar Joko.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI