Tampilkan di aplikasi

Peternakan sapi pun perlu mekanisasi

Majalah Agrina - Edisi 295
16 Januari 2019

Majalah Agrina - Edisi 295

Pengemas jerami Crown 8530, memudahkan penyimpanan jerami kering / Foto : INDAH RETNO PALUPI

Agrina
Saat ini Indonesia masih kekurangan daging sapi dan susu. Data Kementerian Pertanian menyebutkan, total produksi daging sapi nasional pada 2018 di perkirakan sekitar 403.668 ton, sementara kebutuhan nasional mencapai 663.290 ton. Hitung-hitung, peternak lokal hanya mampu memenuhi 60,9% dari kebutuhan. Jadi, masih ada peluang untuk mengembangkan peternakan sapi modern.

Demikian pula pemenuhan kebutuhan susu masih tekor. Badan Pusat Statistik mencatat, kebutuhan susu Indonesia pada 2017 sebesar 4.448,67 ribu ton dengan konsumsi perkapita 16,99 kg/tahun. Sementara produksi susu nasional cuma 922,97 ribu ton atau memasok 20,74% dari konsumsi. Sebagian besar lainnya, 3.525,70 ribu ton (79,26%) dipenuhi melalui impor. Ini menunjukkan ada potensi besar untuk mengembangkan usaha peternakan sapi perah dan menumbuhkan industri pengolahan susu di Indonesia.

Dengan proyeksi angka tersebut, PT Rutan, produsen dan distributor alat dan mesin pertanian (alsintan) mendukung pencapaian swasembada daging dan susu melalui mekanisasi peternakan. Caranya dengan memasok alsin penyediaan pakan ternak.

Mekanisasi Peternakan Modern

Setelah mapan dalam penyediaan alsintan canggih di kancah pertanian tanaman pangan dan perkebunan,PT Rutan merambah dunia peternakan modern. “Per tengahan 2018 mulai mengembangkan mesin-mesin peternakan karena potensi nya bagus dan masih terbuka lebar,” ungkap Agus Triyono,General Manager PreHarvest Division PT Rutan di Surabaya, Jatim.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI